Cibitung – Politeknik Citra Widya Edukasi (CWE) tahun ini meluluskan 100 taruna program setara diploma satu (D1) program pendidikan dan pelatihan kelapa sawit angkatan ke-3.
Wisudawan tak hanya mendapatkan ijasah tanda kelulusan, para taruna; –yang merupakan anak petani seluruh Indonesia ini; juga mendapatkan sertifikasi kompetensi setingkat mandor dari Lembaga Sertifikasi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Politeknik Citra Widya Edukasi (CWE), Nugroho Kristono saat memberikan sambutan dalam acara wisuda D1 Angkatan III di Kampus Cibitung Bekasi Jawa Barat, Sabtu, 12/10/2019.
Menurut Nugroho, program pelatihan dan pedidikan setara D1 tahun 2019 ini diikuti sebanyak 100 siswa dari 16 provinsi sentra kelapa sawit di Indonesia. Sedangkan peserta terbanyak pada angkatan ke-3 berasal dari Riau dengan 28 taruna dan dan Aceh 18 taruna.
Menurut Nugroho, untuk angkatan ke 2 (2018) dan ke 3 (2019), taruna yang lulus selain mendapat ijazah, juga mendapat sertifikasi kompetensi setingkat mandor
“Jadi dengan adanya sertifikasi profesi ini akan melengkapi ijasah yang telah didapatkan taruna. Sertifikat profesi juga menunjukkan bahwa seseorang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing,” jelas Nugroho.
Hingga saat ini, sebanyak 54 taruna program D1 angkatan III telah diterima di PT Citra Borneo Indah (CBI) 37 taruna dan PT PT Bumitama Gunajaya (BGA) 17 taruna. Hal ini merupakan bukti bahwa lulusan Politeknik CWE di minati dunia industri kelapa sawit.
“Kualitasnya lulusan CWE sudah diakui dunia industri perkelapasawitan nasional,” jelasnya
Nugroho menambahkan, pada tahun ini program D1 angkatan III merupakan angkatan terakhir yang diselenggarakan oleh Politeknik CWE. Dan selanjutkan Kampus Politeknik CWE akan berkonsentrasi dengan mendidik program D3 dan Program D4.
“Ini angkatan terakhir, untuk selanjutnya Politeknik CWE akan berkonsentrasi penuh mendidik mahasiswa program D1 dan D4,” tambahnya
Nugroho menjelaskan, program D1 seluruh angkatan semuanya dibiayai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) bekerja sama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
Nugroho menyebutkan, dalam kurun waktu rencana strategis ke-2 Politeknik CWE tahun 2013-2018, tiga program studi yang diselenggarakan telah terakreditasi B, sedangkan institusi Poltek Kelapa Sawit terakreditasi C. Hasil capaian tersebut tidak mudah jika dibandingkan masih ribuan perguruan tinggi belum terakreditasi institusinya.
Dilanjutkan Nugroho, Politeknik CWE akan menjalankan sejumlah rencana strategis ketiga dalam kurun waktu 2018-2022.
“Diharapkan Politeknik CWE mampu bersaing di bidang pendidikan tinggi perkelapasawitan di tingkat regional,” katanya.
Pelaksana program diploma satu (D1) program pendidikan dan pelatihan kelapa sawit, Achdiat Lexi Siregar, menyatakan program pendidikan setara D1 mulai dilaksanakan Oktober 2018 dan selesai pada Oktober 2019 ini.
Menurutnya, sebelum masa perkuliahan dimulai telah dilakukan pembinaan mental fisik dan disiplin (Bintalfisdis) di Kebun Pendidikan Politeknik CWE di Kabupaten Subang selama 5 hari. Dan dilatih oleh personil Kodim 222 Subang Jawa Barat.
“Sebelum mulai perkuliahan, tarunatelah diberikan pembinaan mental fisik dan disiplin (Bintalfisdis) di Kebun Pendidikan Politeknik CWE di Kabupaten Subang selama 5 hari,” jelasnya.
Program pendidikan, Lanjut Lexy, disusun selama 12 dan dibagi menjadi 2 semester dengan program selama 9 bulan dikelas untuk belajar teori dan dan praktek budidaya. Selanjutnya, selama 3 bulan taruna Praktek Kerja lapangan yang ditempatkan di lokasi kebun perusahan besar swasta PT PT Citra Boerneo Indah di Kalimantan Tengah dan di akhiri dengan Uji Kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perkebunan dan Hortikultura (LSP-PHI Jakarta.
Materi teori dan prktek yang diberikan selama semester satu sebanyak 12 mata pelajaran, sementara untuk semester dua sebanyak 14 mata pelajaran.
“Dengan pendidikan selama satu tahun ini diharapkan anak petani mampu membnerikan warna dalam industri sawit di masa mendatang,” pungkas Lexy.