85 Petani Aceh Ikuti Pelatihan SDM Sawit yang Diadakan IPB Training Bersama BPDPKS dan Ditjenbun 

0

IPB Training bersama BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) dan Ditjenbun (Direktorat Jenderal Perkebunan) mengadakan kegiatan pelatihan SDM PKS (Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit) di Provinsi Aceh.

Kegiatan pelatihan diikuti 85 petani sawit dari Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya dan dilaksanakan selama lima hari (1– 5 Juli 2024) di Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh.

Kegiatan ini merupakan pelatihan gelombang kedua setelah dilaksanakan pelatihan pada Mei lalu, yakni Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan 2 dan 5 serta Pelatihan Panen dan Pasca Panen Angkatan 1 Pembukaan kegiatan pelatihan pada Senin (1/07/2024).

Acara dilaksanakan di Ballroom Grand Nanggroe Hotel dan dihadiri oleh Azanuddin selaku sekretaris Dinas Pertanian dan perkebunan provinsi Aceh, Mulyadi selaku kepala dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Aceh Barat, Bustami selaku kepala dinas perkebunan Kabupaten Nagan Raya, Eva Lizarmi selaku Ketua Sekretariat Tim Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, serta Apuk Ismane selaku Ketua Tim Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian).

Selain itu, hadir enam trainer professional yang merupakan bagian dari IPB Training yang bertugas memberikan materi dan praktik terkait pengelolaan kelapa sawit kepada peserta.

Seluruh stakeholder hadir untuk memberikan sambutan dan dukungan kegiatan pelatihan SDM PKS di Provinsi Aceh.

Perwakilan trainer Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Hariyadi pada saat sambutan mengatakan pentingnya diadakan pelatihan karena petani perlu memahami bagaimana teori dan praktiknya.

“Mengelola perkebunan sawit tidak hanya dengan menanam saja tapi perlu paham teori dan praktiknya sehingga penting para peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan SDM perkebunan kelapa sawit agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan,” Kata Hariyadi.

Direktorat Jenderal Kementrian Pertanian diwakili Eva Lizarmi menyampaikan bahwa sawit merupakan salah satu komoditas penyumbang penerimaan negara terbesar di Indonesia sehingga perlunya diadakan pelatihan untuk petani sawit.

“Bapak ibu peserta perlu mengetahui bahwa sawit ini merupakan komoditas terbesar sebagai penyumbang penerimaan negara Indonesia, oleh karena itu bersama BPDPKS diadakan pelatihan SDM PKS agar bapak ibu dapat mengetahui pengelolaan sawit yang baik dan benar. Diharapkan juga trainer IPB dapat mengisi pelatihan dengan baik dan tidak membosankan bagi para peserta,” Ujar Eva.

Kepala BPPSDMP diwakili Apuk Ismane menjelaskan program pelatihan sawit yang diadakan merupakan kegiatan kolaborasi bersama lembaga training, salah satunya adalah IPB Training.

“Kegiatan pelatihan sawit ini juga dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia dan IPB Training menjadi salah satu lembaga pelaksana pelatihan ini yang juga telah dilakukan pada tahun sebelumnya,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh yang diwakili Azanuddin selaku sekretaris Dinas Pertanian dan perkebunan Provinsi Aceh memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara simbolis.

Azanudiin berharap agar kegiatan pelatihan ini dapat diikuti oleh lebih banyak lagi petani sawit dari daerah lainnya di Provinsi Aceh.

“Diadakannya kegiatan pelatihan sawit ini cukup bagus dan diharapkan dapat semakin meluas ke daerah lainnya, kami juga berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik,” harapnya.

Kegiatan pelatihan gelombang kedua mengusung tema pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit untuk peserta angkatan 2 Nagan Raya dan angkatan 5 Aceh Barat serta pelatihan panen dan pascapanen untuk peserta angkatan 1 Aceh Barat, pelatihan teknis budidaya kelapa sawit dirancang dengan tujuh materi pokok, seperti persiapan benih dan penanaman, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM), pengendalian organisme pengganggu tanaman (penyakit, gulma, dan hama), serta kegiatan praktek lainnya yang menunjang kegiatan pelatihan, sedangkan beberapa materi pelatihan panen dan pascapanen, yaitu regulasi panen, persiapan panen, organisasi sistem panen, kriteria matang panen, tatacara panen, dan pengangkutan serta ketelusuran panen. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan menggunakan metode pelatihan yang interaktif serta diskusi dua arah sehingga petani cukup antusias selama mengikuti pelatihan.

Selain itu, pada hari keempat pelatihan terdapat kegiatan praktek dan kunjungan lapang ke PT Agro Sinergi Nusantara agar peserta dapat melihat langsung pengelolaan sawit yang baik, mulai dari pembibitan sawit, pengelolaan TBM, pengelolaan TM, pemanenan sawit, pemupukan sawit, serta peserta berkesempatan mengunjungi langsung ke loading pabrik.

Kolaborasi dan dukungan yang baik dari pemerintah pusat dan daerah Provinsi Aceh, lembaga pendidikan seperti Institut Pertanian Bogor, dan komitmen petani yang kuat, diharapkan dapat meningkatkan potensi peserta dalam pengelolaan kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan perekonomian negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini