ANJ Raih Tingkat Leadership dalam Penilaian CDP

0

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) berhasil menembus tingkat leadership dalam penilaian Carbon Disclosure Project (CDP) yang diumumkan di awal Desember lalu.

ANJ memperoleh nilai A- untuk kategori Hutan pada unit bisnis kelapa sawit, suatu peningkatan dari skor B- pada tahun 2020. Tahun ini untuk pertama kali ANJ juga memperoleh nilai B untuk unit bisnis edamame di kategori Hutan. Di samping itu, ANJ juga memperolah nilai B untuk kategori Air.

Capaian ini menunjukkan komitmen kuat ANJ dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan dalam mengelola aspek ESG (Environmental, Social, and Governance).

CDP adalah organisasi nirlaba internasional yang memiliki kumpulan data dan informasi terbesar mengenai kinerja perusahaan dalam mengelola dan mengungkapkan dampak lingkungan mereka terkait perubahan iklim, hutan, dan air. Setiap tahun, CDP memberi peringkat A hingga D berdasarkan efektivitas perusahaan dalam merespons perubahan iklim, deforestasi dan keamanan suplai air. Perusahaan yang tidak mengungkapkan kinerja mereka dengan memadai akan diberi tanda F.

ANJ telah berpartisipasi dalam penilaian CDP sejak 2019.

Lucas Kurniawan, Direktur Utama, ANJ menjelaskan bahwa ANJ berkomitmen terhadap perlindungan hutan dan praktik pembukaan lahan tanpa pembakaran, sesuai dengan peraturan nasional maupun internasional, serta prinsip-prinsip RSPO, ISPO, dan ISCC.

Meski demikian, kebakaran masih menjadi risiko material yang cukup besar di perkebunan kelapa sawit. Kebakaran tidak hanya mengancam persediaan potensi sawit (standing stock) di konsesi perkebunan, tetapi juga membahayakan makhluk hidup yang tinggal di kawasan konservasinya.

Guna memitigasi risiko ini, kami melakukan penilaian risiko kebakaran untuk memahami sifat risiko di seluruh lanskap yang kami kelola serta mempersiapkan langkah-langkah antisipatif. Selain itu, kami juga menerapkan sistem Manajemen Kebakaran Terpadu, pendekatan terintegrasi yang terdiri dari kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, deteksi dini dan respons setelah deteksi ujar Lucas.

ANJ menjalankan sejumlah program untuk memitigasi risiko kebakaran, termasuk melatih pemadam kebakaran dan tim patroli, memasang menara pemantau dan tanda peringatan kebakaran, penggunaan data satelit dan patrol udara menggunakan pesawat nirawak (drone) sebagai sistem peringatan dini serta membangun kesadaran masyarakat sebelum dan selama musim kemarau.

Saat ini, ANJ sedang menyusun road map untuk mencapai net zero emissions (emisi nol-bersih) yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. Kebijakan dan komitmen perusahaan untuk melindungi dan melestarikan hutan Stok Karbon Tinggi dan Nilai Konservasi Tinggi (SKT-NKT) sebagai penyerap karbon merupakan bagian penting dalam pencapaian target tersebut.

Pada tahun 2020, intensitas GRK dari operasi kelapa sawit kami adalah 27,96 ton CO2/ha atau 8,85 ton CO2/ton CPO, tanpa menghitung penyerapan karbon di kawasan konservasi dan perkebunan kelapa sawit kami. Kami menargetkan untuk mengurangi intensitas GRK sebesar 30% pada tahun 2030 dari tahun dasar 2015. Untuk mendukung pemantauan GRK, kami mengembangkan Prosedur Operasi Standar GRK yang mulai diterapkan pada awal tahun 2021 untuk mempertimbangkan perkembangan terkini terkait GRK.

Selain itu, upaya ANJ mendorong implementasi dalam integrasi strategi bisnis dengan aspek ESG telah mendorong peningkatan peringkat ESG ANJ yang dilakukan oleh Sustainalytics.

Peringkat ESG ANJ dengan skor 26,1 menempatkan ANJ sebagai perusahaan dengan risiko Medium. ANJ menempati peringkat ketiga dari 92 perusahaan agrikultur global dan peringkat 81 dari 596 perusahaan industri makanan global yang dinilai oleh Sustainalytics.

ANJ juga memperoleh penilaian dari Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT) dengan nilai 82,9% dan berada pada peringkat 12 dari 100 produsen, pengolah dan pedagang minyak kelapa sawit global yang dinilai oleh SPOTT.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini