Bapanas Gencarkan Operasi Pasar Murah hingga Akhir Tahun

0

JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengatakan, operasi pasar murah dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM) akan terus digencarkan hingga penghujung tahun 2023. Ini dilaksanakan demi stabilisasi pangan menyongsong Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Dengan adanya operasi pasar yang masif dan menyentuh langsung masyarakat seperti ini, kita meyakini stabilitas pangan akan terjaga dan inflasi dapat pula terjaga,” kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Jakarta pada Senin (18/12).

Secara nasional, hingga 16 Desember, NFA telah melaksanakan GPM bersama pemerintah daerah dengan total mencapai 1.591 lokasi di 324 kabupate/kota yang ada di 35 provinsi.

“Operasi pasar murah seperti ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta intensitas pelaksanaan pasar murah di daerah-daerah terus diperbanyak, sehingga masyarakat dapat lebih terbantu dalam memperoleh bahan pangan pokok,” ujarnya.

Apabila masyarakat ingin mengetahui lokasi GPM keliling se-Indonesia yang terdekat, dapat mengakses informasi melalui kanal informasi resmi yang dikelola pemerintah daerah setempat.

“Masyarakat secara luas tentunya dipersilakan berbelanja pangan di GPM yang terdekat. Informasi kapan dan lokasi pelaksanaannya dapat dilihat pada kanal informasi resmi yang dikelola pemerintah daerah, misalnya media sosial atau website,” ujar Arief.

Misalnya saja pada minggu ketiga dimulai 18 Desember ini, GPM keliling se-Indonesia hadir di Bengkulu, Jember, Semarang, Makassar, Bantaeng, Wajo, Mamuju, Palu, Luwu Utara, Soppeng, Pinrang, Lombok Barat, Lombok Tengah, Tuban, Tegal, Kediri, Bone Bolango, Serang, Sumba Timur, Luwu, Pare Pare, Sidenreng Rappang, DKI Jakarta, Dompu, dan Padang.

Terkait fluktuasi tren inflasi beras berkaca pada penutup tahun sebelumnya, pernah mengalami gejolak yang cukup signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras secara bulanan di Desember 2022 berada di 2,30 persen. Tren ini cukup tinggi dibandingkan inflasi beras pada November 2022 yang ada di 0,38 persen.

“Untuk komoditas beras, target penyaluran melalui program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di tahun ini 1.085.000.000 kg. Ini terus kita gelontorkan bersama Perum Bulog, baik melalui GPM maupun distribusi langsung ke semua lini pasar,” jelas Arief.

Per 12 Desember, realisasi penyaluran beras SPHP di tingkat konsumen secara nasional telah menggapai hingga 96,3 persen. Secara numerik, realisasi nasional berada di angka 1.044.908.832 kg dari target 1.085.000.000 kg.

Sementara realisasi SPHP di Jawa Timur sudah mencapai 88,44 persen atau 90.203.861 kg dari 102.000.000 kg.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini