Artis sinetron berdarah Italia dan Indonesia ini menyerukan perlunya masyarakat Indonesia mengurangi penggunaan kantong plastik dan styrofoam demi menjaga kelestarian lingkungan.
Tidak hanya hobi olahraga ekstrem, ternyata Angela Gilsha termasuk sosok yang peduli lingkungan. Ia pun sering memungut sampah plastik yang ada di pantai dan mengajak masyarakat atau wisatawan yang berkunjung untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
Untuk itu, perempuan yang hobi banget diving ini juga telah sering menyuarakan pentingnya mengurangi penggunaan kantong plastik. Terhitung sudah dua tahun belakangan ini, Angela bergabung dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.
Perhatian gadis berdarah Bali-Italia itu terhadap kelestarian lingkungan hidup juga ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa tas belanja, tempat makan dan tumbler sendiri.
Selain itu, artis yang namanya mulai menanjak sejak membintangi Tujuh Manusia Harimau itu juga mengajak masyarakat menghindari pemakaian styrofoam untuk bungkus makanan. Saat ini gadis kelahiran Denpasar, 2 Juli 1994 itu lebih sering membawa tupewear sendiri jika ingin take way makanan.
“Bantuin ngurangin styrofoam yuk. Saya udah mulai bawa tumbler sendiri nih kalau jalan jalan. Dan mulai sekarang, saya mau coba bawa tempat makanan juga,” ujar artis yang punya paras cantik dan menarik ini.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk sehingga berakibat buruk terhadap lingkungan. Apalagi setelah Angela tahu bahwa sterofoam merupakan penghasil limbah terbesar ke 5 di dunia dan tidak bisa terurai
“Sterofoam tidak bisa terurai. Artinya mau dibuang atau ditanam pun bentuknya bakalan tetap kaya gitu sampai kiamat kali ya,” kata gadis yang lebih senang menikmati alam terbuka itu.
Memang melakukan hal-hal yang disebutkan tadi bukan hal yang mudah. Namun, Finalis Gadis Sampul 2010 itu, punya tekad kuat bahwa demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, mau tidak mau masyarakat Indonesia harus berubah.
“Buat yg belum membiasakan diri, apa kalian mau berubah?” pinta gadis yang baru akan menginjak usia 25 tahun itu.
Menurutnya, hal tersebut harus mulai dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk sehingga berakibat buruk terhadap lingkungan yang ada di planet Bumi yang kita cintai bersama ini. *** NM