Diseminasi dan Bedah Buku Mitos vs Fakta Sawit di Universitas Udayana

0

Bali, 4 November 2023

Program Studi Agribisnis Universitas Udayana, Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan acara Diseminasi dan Bedah Buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat” yang diselenggarakan di Aula Nusantara Agro komplek Universitas Udayana.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P., M.Agr (Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana). Dalam sambutannya tersebut, Dekan Fakultas Pertanian berpesan kepada mahasiswa unntuk memanfaatkan seminar hari ini sebagai momentum untuk lebih mengenal sawit sebagai komoditas perkebunan utama bagi Indonesia.

Kabul Wijayanto, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam keynote speech ,megungkapkan,  sawit merupakan sektor penting bagi perekonomian Indonesia seperti sumber devisa ekspor.

“Bahkan mengingat besarnya peran sawit dan produk turunannya dalam kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa “No Palm Oil, No Life”,” kata Kabul.

Selain itu, Kabul menambahkan, berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri sawit saat ini baik yang berasal dari global maupun domestik. Salah satu penyebab munculnya tantangan tersebut karena ketidaktahuan publik global maupun domestik terhadap sawit dan peranannya.

“Banyak masyarakat Eropa tidak mengetahui bahwa pohon sawit memiliki tinggi tanaman sekitar 15-18 meter dengan canopy cover yang tinggi sehingga dapat berperan sebagai “paru-paru” ekosistem. Oleh karena itu, kehadiran Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi Keempat yang berbasis data dan studi empiris berperan penting dalam mengadvokasi public,” kata Kabul.

Membuka sesi Bedah Buku, Dr. Ir. Tungkot Sipayung sebagai Ketua Tim Penyusun dan Sosialisasi Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi Keempat menjelaskan bahwa alas an kegiatan bedah buku dilakukan di Universitas Udayana, meskipun tidak ada kebun sawit di Bali, Universitas Udayana menjadi target sosialisasi karena hal berikut.

Pertama, Bali adalah jendela Indonesia ke dunia internasional. Mahasiswa Bali harus memahami sawit dan kontribusinya baik bagi masyarakat Indonesia maupun global.

“Diharapkan mahasiswa dapat menjadi promotor yang menyebarkan informasi kebaikan sawit atau menjawab mitos/isu sawit kepada turis mancanegara yang mengunjungi Bali,” kata Tungkot.

Kedua, hilirisasi sawit ada di Bali. Banyak produk sawit seperti minyak goreng, margarin, sabun, shampo, conditioner, hingga biodiesel yang digunakan oleh sector pariwisata Bali.

Hal ini menunjukkan bahwa pasar produk sawit di Bali sangat besar dan berpotensi masih terus berkembang ke depannya.

Dan Ketiga, banyak forum sawit baik skala nasional maupun internasional dilaksanakan di Bali. Misalnya International Palm Oil Conferences (IPOC) sebagai konferensi  industri sawit terbesar di dunia yang turut mengundang berbagai stakeholder sawit nasional maupun global diselenggarakan setiap tahun di Bali.

Dalam paparannya, Direktur Eksekutif PASPI ini juga menekankan bahwa hanya minyak sawit satu-satunya minyak nabati dunia yang memiliki tata kelola berkelanjutan dan sistem berkelanjutan.

“Masyarakat Eropa bilang sawit tidak sustainable, faktanya hanya sawit yang punya sertifikasi sustainability seperti ISPO, MSPO, RSPO, sedangkan minyak rapeseed, minyak sunflower, minyak kedelai tidak punya itu” ungkap Dr. Tungkot Sipayung.

Hal tersebut jadi salah satu isu yang banyak beredar di sosial media. Oleh karena itu, Dr. Tungkot Sipayung juga berpesan kepada mahasiswa Udayana yang mengikuti acara Bedah Buku untuk selalu melakukan check and re-check atas isu/mitos sawit yang tersebar di sosial media.

Acara ini juga melibatkan akademisi dari berbagai program studi di Universitas Udayana sebagai pembedah buku, yakni Prof. Dr. Ir. Made Antara, MS (Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana); Ni Nyoman Clara Listya Dewi, S.IP., MA (Dosen Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Udayana); dan Dr. I Wayan Rai Widarta, S.TP., M.Si (Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Udayana).

Para akademisi pembedah juga turut mengapresiasi dengan diterbitkannya Buku Mitos Fakta Sawit Edisi Keempat yang dapat dijadikan sebagai bahan edukasi dan literasi scientific-based bagi mahasiswa dan akademisi. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi bahan diplomasi sawit Indonesia karena memuat informasi terkait kontribusi sawit dalam peningkatan kesejahteraan petani sawit, sumber devisa bagi Indonesia, dan berkontribusi dalam pencapaian SDGs.

Dalam acara Bedah Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi Keempat di Universitas Udayana, juga diumumkan pemenang lomba konten kreatif sawit kategori video dan infografis yang telah diikuti oleh mahasiswa se-Bali. Karya peserta lomba mengangkat topik-topik dalam Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi Keempat. Hasil karya peserta dapat dilihat pada https://palmoilina.asia/program-bedah-buku/mitos-fakta-unud/.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini