Pelaksanaan program peremajaan kelapa sawit di Provinsi Banten memberikan kabar baik bagi petani kelapa sawit.
Jika sebelum peremajaan kebun sejumlah kelapa sawit milik masyarakat hasil buahnya tidak menggembirakan karena disinyalir berasal dari bahan tanam tidak jelas, namun saat ini hasinya menggembirakan.
Berdasarkan data rekapitulasi dari Dinas Pertanian Provinsi Banten tercatat 1.606 ha kebun kelapa sawit milik masyarakat yang telah direplantung melalui bantuan dari Badan Pengelolaan Dana kelapa Kelapa Sawit dengan 567,4 ha berada di Kabupaten Pandeglang dari tahun 2018 – 2023, sementara 1.038 ha berada di kabupaten Lebak. Adapun luas panen 935,7 ha
Untuk kabupaten Pandeglang untuk kebun yang ditanam seluas 2020 seluas 200 ha saat ini petani sudah menikmati panen dengan menggunakan benih yang langsung berasal dari Produsen benih PT Mekarsari dengan varietas D x P Seu Supreme dan PT Bina Sawit Makmur dengan varietas . Sementara untuk kebun penanaman tahun 2021 seluas 112 ha menggunakan benih varietas D x P Sriwijaya 5 dan saat ini telah berbuah pasir yang berasal dari CV Hikmah Tani, Lampung. Lalu pada tahun 2023 terdapat 163,7 ha kebun yang sudah mendapatkan rekomendasi teknis dimana 76,3 telah melakukan penanaman.
Ariyadi, ketua kelompok Nenglasari yang berlokasi di Desa Nenggala, Kecamatan Cikesik, Kabupaten Pandeglang menyebutkan jika tanaman kelapa sawit saat ini sudah panen, pada saat tanaman berumur 28 bulan atau kurang dari 3 tahun. Ia menanan jenis D x P Sriwijaya dan D x P Seu Supremen.
“Untuk setiap kali siklus panen per ha nya saya bisa mendapatkan produksi 1 sd 1,3 ton dari hasil populasi tanaman 130 ha. Adapun satu kali rotasi panen per 20 hari, sehingga saya optimis tahun ini saya bisa mendapatkan 18 ton/ha untuk TM 1 dengan potensi pendapatan 32,4 juta per tahun/ha”, ungkap Ariyadi.
Menurutnya hasil ini sangat menggembirakan, sangat jauh dari produksi kebun saat belum direplanting. Hebatnya hasil ini dicapai dengan kondisi pemupukan yang belum optimal, hanya sekitar 60 % dari standar. Apalagi produksi ini masih akan meningkatkan yang diharapkan dapat mencapai produksi optimal 30 ton/ha.
Iping Saripin, Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, menjelaskan bahwa petani kelapa sawit merasakan manfaat dari penggunaan benih bermutu melalui program peremajaan sawit rakyat. Sehingga meningkatkan animo petani lainnya untuk ikut serta di program ini atau mendapatkan benih bermutu secara swadaya.
“Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, maka Dinas Pertanian melakukan pendampingan mulai dari masa pengusulan hingga pelaksanaan pembanguan kebun, sehingga kebun yang terbangun dapat memberikan hasil yang optimal”, jelas Iping.
Tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Pandeglang akan terus mendorong pengusulan peremajaan kelapa sawit rakyat serta kegiatan sarana dan prasarana. Untuk tahun 2024 ini akan ada penyaluran bantuan pengembangan jalan produksi seluas 50 ha melalui program sapras.