Kinerja Sawit Positif Ditengah Pandemi Covid-19

0

Di tengah pandemi Covid-19, komoditas sawit masih memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Indonesia. Ekspor minyak sawit menopang neraca perdagangan pada September 2020 surplus senilai US$13,82 miliar.

“Meski dihantam pandemi Covid -19, industri sawit masih eksis. Konstribusinya cukup positif dalam mendorong surplus neraca perdagangan pada September 2020,” kata Ketua bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tofan Mahdi dalam sebuah webinar di Jakarta, Selasa (17/11/2020). Ketua Bidang Komunikasi Gapki, Tofan Mahdi.

Untuk diketahui, neraca perdagangan September 2020 mengalami surplus US$13,82 miliar. Capaian ini melompat dari September 2019 yang defisit hingga US$2,24 miliar. Tofan menjelaskan neraca perdagangan September 2019 defisit karena harga minyak sawit saat itu masih rendah dan perusahaan sawit fokus bagaimana bisa bertahan saat itu.

“Tahun ini tidak lebih buruk dari tahun lalu, karena kontribusi harga sawit sangat baik makanya Indonesia bisa catat surplus sebesar US$ 13,82 miliar,” ungkap dia. Menurut Tofan, hingga September 2020 nilai kontribusi devisa ekspor dari minyak sawit mencapai US$ 15 miliar.

“Jadi kalau dilihat nilai ekspor sebesar US$ 117 miliar maka ketika sawit berkontribusi sebesar US$ 115 miliar artinya hampir 10%-15% ekspor Indonseia ditopang oleh minyak sawit,” ujarnya.

Berdasarkan data, harga minyak sawit pada kuartal III-2020 berada pada level US$ 666 per ton.

“Kalau saya lihat posisi harga CPO hari ini ada di angka US$ 855 per ton. Artinya meski banyak sektor ekonomi melemah di Indonesia tapi sektor sawit masih memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Indonesia,” tandas penulis buku Pena di Atas Langit ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini