PT. Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan (LSISPO-MISB) menyerahkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada PT. Ujong Neubok Dalam (UND). Penyerahan sertifikasi ini membuktikan bahwa PT UND telah memenuhi prinsip dan kriteria perusahaan perkebunan yang berkelanjutan.
Penyerahan sertifikasi dilakukan Rismansyah Danasaputra, Direktur Lembaga Sertifikasi ISPO kepada Jamaluddin, SH, Direktur Utama PT. Ujong Neubok Dalam (UND) pada hari ini Senin 15 Pebruari 2021 bertempat di kantor LSISPO-MISB, Grha BUN Jalan Ciputat Raya No. 7 Pondok Pinang Jakarta Selatan. Acara tersebut disaksikan oleh Bapak Pembina dan Pengarah LSISPO-MISB Achmad Mangga Barani.
PT UND yang beralamat di Desa Ujong Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memiliki luas area 1.513,00 Ha (HGU) dengan luas tanam 1.325,02 Ha (TM) dan 93,98 Ha (TBM).
Adapun Produksi TBS sebesar 29.817 (Ton/Tahun), yang diolah di Pabrik dengan Kapasitas 30 Ton TBS/jam, yang telah menghasilkan CPO sebesar 6.589,56 ton dan PK sebesar 1.228,48 Ton.
Sertifikasi awal ISPO ini diperoleh PT. Ujong Neubok Dalam kurang lebih sekitar 2 (dua ) tahun sejak dilakukan audit pada tanggal 25-28 Pebruari 2019 Stage 1 dan berlanjut audit Stage 2 pada tanggal 25-29 Pebruari 2020, dan telah dilakukan tindakan perbaikan ketidaksesuaian melalui perpanjangan waktu hingga 30 September 2020 dan telah dilakukan pengambilan keputusan melalui rapat Komite Sertifikasi hingga diterbitkannya sertifikat ISPO pada tanggal 29 Januari 2021 dan sertifikat akan berakhir pada tanggal 28 Januari 2026 yang akan datang.
Menurut Rismansyah, sedikitnya ada tiga tujuan sertifikasi ISPO, yakni, pertama, memastikan dan meningkatkan pengelolaan serta pengembangan perkebunan sawit sesuai prinsip dan kriteria ISPO. Kedua, meningkatkan penerimaan dan daya saing hasil perkebunan sawit di pasar nasional dan internasional.
” Dan yang ketiga, meningkatkan upaya percepatan penurunan emisi gas rumah kaca sebagai upaya dari kebijakan iklim Indonesia. Selain itu, konsumen kini semakin sadar dengan keberlanjutan atau sustainability suatu produk, terutama pada komoditas kelapa sawit,” kata Rismansyah.
Achmad Mangga Barani yang juga Ketua Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB,)mengapresiasi keberhasilan PT UND meraih sertifikasi ISPO. Sebab, menurutnya, ISPO merupakan standar sustainability satu-satunya di Indonesia.
“ISPO merupakan satu-satunya standar sustainability satu-satunya yang ada Indonesia. Kedepan posisi ISPO perlu terus diperkuat secara internal dan sosialisasi ke pasar internasional terus menerus guna memperoleh pengakuan dari negara importir,” kata Mangga Barani.
Dia menambahkan, lembaga ISPO perlu diperbesar dengan menambah tenaga auditor serta orang-orang yang kompeten. Selain itu, pemerintah dan pelaku usaha harus dapat meyakinkan dunia internasional bahwa ISPO merupakan standar keberlanjutan yang diakui di pasar internasional
“Sosialisasi peran dan manfaat dari ISPO perlu dilakukan baik di dalam negeri dan luar negeri. Hal itu agar diakui di pasar internasional, tidak hanya sebatas kertas administrasi saja,” jelasnya.