Majalah Hortus Edisi125 Februari 2023; Rasio Kuota Ekspor CPO Dipangkas

0

Untuk mengisi tulisan Laporan Utama kami mengupas seputar kebijakan baru pemerintah cq Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait dengan pengamanan kebutuhan bahan baku minyak goreng di dalam negeri. Pasalnya, kebutuhan minyak goreng dalam negeri menjelang Ramadan dan Lebaran, yang akan jatuh pada akhir Maret dan April 2023 biasanya meningkat cukup signifikan.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan pengamanan kebutuhan bahan baku minyak goreng di dalam negeri.  Pasalnya, kebutuhan minyak goreng dalam negeri menjelang Ramadan dan Lebaran, yang akan jatuh pada akhir Maret dan April 2023 biasanya meningkat cukup signifikan.

Itu pula sebabnya, pemerintah sebagaimana disampaikan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memutuskan untuk memangkas kuota hak ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai 1 Januari 2023. Bila sebelumnya, jumlah yang dapat diekspor produsen adalah 8 kali dari pemenuhan kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) maka sekarang tinggal menjadi 6 kali DMO.

Sejatinya tak hanya naiknya permintaan CPO untuk kebutuhan pangan saja yang melatarbelakangi keluarnya kebijakan tersebut.  Naiknya permintaan CPO untuk biodiesel berkaitan dengan mandatori penerapan program biodiesel dari B30 menjadi B35 mulai 1 Februari 2023 juga menjadi pertimbangan lainnya.

Kebijakan pemangkasan kuota hak ekspor minyak sawit mentah tersebut juga terkait dengan langkah antisipatif yang diambil pemerintah menghadapi kemungkinan melemah atau turunnya produksi CPO secara musiman pada kuartal pertama 2023.

Sejatinya kita bisa memaklumi dan memahami kebijakan baru yang digulirkan pemerintah tersebut.  Pemerintah agaknya tak mau kecolongan lagi, bakal terjadi kembali kelangkaan minyak goreng di dalam negeri lantaran banyak CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah yang dijual ke luar negeri.

Beragam tanggapan mengomentari kebijakan yang diputuskan pemerintah tersebut.  Ketua Umum Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Gulat Manurung misalnya, menilai kebijakan tersebut sebagai kebijakan yang sudah tepat dan terukur.

Menurutnya, produksi sawit petani saat ini diprediksi akan menurun 20%-35% lantaran adanya kenaikan harga pupuk hingga 300%, mengingat banyak kebun sawit petani yang tidak dipupuk.  Kondisi tersebut diprediksi akan berdampak pada penurunan produksi CPO secara nasional yang mencapai 5%-11%.

Lain lagi pendapat yang disampaikan Ketua DPW Apkasindo Bengkulu, A Jakfar yang secara tegas menyatakan bahwa pihaknya berharap kebijakan baru tersebut tidak merugikan petani kelapa sawit di daerah.

“Kita setuju saja dengan aturan itu karena bisa menjamin pasokan minyak goreng yang cukup dan terjangkau di dalam negeri. Tapi kita minta juga agar kebijakan yang diambil pemerintah itu tidak mengganggu kegiatan ekspor CPO,” kata Jakfar.

Menurut dia, jika pemerintah membatasi ekspor CPO, pasti stok CPO di sentra sawit termasuk Bengkulu akan menjadi melimpah. Jika itu terjadi, dikhawatirkan akan membuat perusahaan kelapa sawit membatasi pembelian TBS (Tandan Buah Segar) sawit dari petani.

Karena itulah, kita bisa sependapat dengan usulan Sekjen Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Eddy Martono agar kebijakan ini selalu dievaluasi dalam jangka pendek. Dalam artian, jika produksi CPO tidak turun sesuai perkiraan maka kebijakan ini harus direvisi secepatnya demi mencegah terjadinya penumpukan TBS sawit di PKS (Pabrik Kelapa Sawit) dan mencegah anjloknya harga TBS di tingkat petani.

Pembaca Majalah HORTUS yang kami banggakan…

Pengembangan kelapa genjah yang saat ini tengah diupayakan oleh jajaran Kementerian Pertanian dan Dinas terkait di sejumlah daerah, kami angkat sebagai tema bahasan dari Liputan Khusus edisi Februari 2023 ini.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman kelapa genjah di Solo Raya, yang mencakup Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar. Kegiatan penanaman tersebut menandai peresmian dimulainya pengembangan kelapa genjah 1 juta batang se-Indonesia.

Pembaca sekalian yang kami hormati,
Selain kedua rubrik andalan tersebut, seperti biasa kami juga menyajikan banyak pilihan berita atau tulisan lain, yang tak kalah atraktifnya.

Akhirnya, dari balik meja redaksi, kami ucapkan selamat menikmati sajian kami. ***

https://drive.google.com/file/d/1sOVUUJC2zjxV3HpNk3VGaPPu0H2t7541/view?usp=sharing

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini