Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan kembali swasembada pangan.
Demikian disampaikan Tito saat menghadiri Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam antara Kementan dan Kemendagri di Auditorium Gedung F Kementan Jakarta, Jumat (7/6).
“Yang saya tahu, di zaman Pak Jokowi swasembada itu bermula di tangan beliau (Andi Amran Sulaiman). Dan sekarang semangat beliau kembali menggelora,” ujar Tito.
Menurut Tito, Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sangatlah mungkin untuk terwujud. Apalagi, Indonesia mempunyai angkatan kerja terbesar di dunia dan juga potensi sumber daya alam yang melimpah.
“Nah, kita sangat gembira karena kita memang harus menuju ke sana (lumbung pangan dunia). Jadi, saya mendukung apapun argumennya untuk mewujudkan mimpi Indonesia sebagai negara dominan, ” ujar Tito.
Oleh karena itu, Tito mendukung keterlibatan militer dalam memperkuat program pertanian. Menurut Tito, militer dan pertanian adalah satu kesatuan yang bisa memperkuat pertahanan.
“Saya mendukung TNI terlibat langsung pada program pertanian karena dalam pertahanan juga ada pertanian. Oleh karenanya kita perlu kebersamaan baik pemerintah daerah maupun pusat. Ingat, untuk menuju negara dominan kita harus membanjiri produksi,” ujar dia.
Tito mengatakan, untuk mewujudkan ketahanan pangan memang diperlukan kebersamaan dengan stakeholder terutama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Kita miliki air yang cukup dan lain. Masalahnya untuk bisa mnegerjakan ini kita pelru ada kebersamaan stakeholder,” imbuh Tito.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah optimasi melalui pompanisasi.
Dia yakin apabila program tersebut dijalankan maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dinia.
“Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat berupa optimasi melalui pompanisasi,” ujar dia.
Diketahui, Kebijakan jangka pendek Kementan menuju swasembada di antaranya adalah optimasi lahan rawa 400.000 hektare, pompanisasi sawah 1.000.000 hektare, dan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern seluas 250.000 hektare.