Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman akan membuat percontohan pertanian modern di Merauke, Papua Selatan.
Sebagai tahap awal, kata Mentan Amran, pihaknya akan melakukan optimalisasi lahan sawah seluas 20 ribu hektare menggunakan mekanisasi.
“Kita uji coba di sini 20 ribu hektare kalau ini berhasil Insyallah 3 bulan ke depan, enam bulan kita bisa lanjutkan 500 ribu hektare,” kata dia saat meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (17/4).
Dia mengatakan sudah pernah menggarap lahan sawah seluas 10 ribu hektare pada 2016-2017 di wilayah tersebut. Akan tetapi, hasilnya belum maksimal karena terkendala dengan ketersediaan air.
“Hanya saja ini pengelolaan air, (sehingga) kita kelola airnya dengan baik. Insyaallah hari ini IP (Indeks Pertanaman) 1,3, ada yang panen satu kali, ada yang dua kali. Kita tingkatkan targetnya menjadi tiga kali. Jadi, produksinya bisa naik tiga kali lipat dengan nanti menggunakan peralatan,” kata dia.
Mentan Amran menargetkan dalam waktu seminggu ini, pihaknya akan mengirim bantuan dari pusat berupa traktor roda empat 70 unit, pompa 40 unit, combine harvester ada 10 unit, dan rice transplanter 10 unit.
“Nah, ini kami serahkan dan ini nanti jadi percontohan. Mimpi kita ke depan kita mentransformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. Artinya dulu mekanisapi karena menggunakan sapi, sekarang mekanisasi traktor. Seluruh menggunakan mekanisasi,” ucap Mentan Amran.
Dia menambahkan, mekanisasi pertanian akan meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab, mekanisasi mampu meningkatkan IP hingga tiga kali dan mampu menekan ongkos produksi 50-60 persen.
“Sehingga tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Karena bisa kita tekan 50-0 persen dan IP kita naikkan satu jadi tiga kali. Artinya, tiga kali pendapatannya, tapi biayanya hanya separuh,” imbuh dia.