Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menargetkan penanaman padi musim tanam I Januari 2024 seluas 1,7 juta hektare.
Hal ini disampaikan Mentan Amran saat memberikan keterangan pers usai acara ‘Entri Meeting Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Tahun 2023 di Lingkungan Kementan dan Badan Pangan Nasional’, Jakarta, Rabu (17/1).
“Januari kita harus kejar jangan di bawah 1,5 juta hektare, kami target 1,7 juta hektare. Sehingga, tiga bulan ke depan kita sudah produksi dan tidak shortage, tidak kekurangan,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran yang juga Ketua Umum IKA Unhas Periode 2022 – 2026 mengatakan, penanaman padi pada awal masa tanam I yang dimulai Desember 2023 lalu telah berhasil mencapai 1,5 juta hektare.
“Alhamdulillah Desember kita 1,5 juta hektare. Artinya kalau 1,5 juta hektare itu mampu memenuhi kebutuhan bulan, bukan satu tahun hanya satu bulan. Januari, Februari, Maret itu bisa memenuhi 3 juta produksi. Jadi, aman, kan,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, apabila pananan padi musim tanam I lebih 1 juta hektare, panennya diperkirakan lebih 2,5 juta ton.
“Kalau Pak Mentan tadi sebut sudah di atas 1,3 juta hektare, kita setop impor. Karena Bapak Presiden mengizinkan tahun 2024 ini (impor) 2 juta ton karena Januari Februari kita akan defisit 2,8 juta ton,” kata dia.
Arief mengatakan, pemerintah terus mendorong peningkatan produksi padi dan jagung dalam negeri dengan bantuan bibit gratis dan tambahan anggaran alokasi pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun.
“Pak Mentan ini tidak disebutin loh tadi ngasih bibit gratis. Benih gratis 2 juta 2 juta hektare jagung dan padi. Pupuk sudah diapprove oleh Pak Presiden tambah Rp 14 triliun, sehingga ekonomi pertanian kita pindah dari Vietnam ke Indonesia,” ujar Arief.
Selain bantuan pupuk dan benih, lanjut Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog itu, pemerintah juga telah membangun 61 waduk dan saluran irigasi lainnya untuk mengantisipasi kekeringan atau El Nino.
“Kita 70 persen masih tadah hujan. Jadi, pernah kita sudah tanam, tapi hujannya setop. Makanya apa yang dikerjakan Pak Presiden membagun 61 waduk menjadi sangat penting,” imbuh dia.