Wamentan Sebut Minat Milenial terhadap Sektor Pertanian Dikhawatirkan Alami Krisis

0

BLITAR – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, minat kaum muda terhadap sektor pertanian dikhawatirkan mengalami krisis.

Hal ini dia sampaikan pada lunching Korporasi Petani Pisang di Dusun Ampelgading RT 01 RW 04, Kelurahan Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (13/12).

Mengutip catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Wamentan Harvick menyebut jumlah petani muda di Indonesia saat ini hanya 2,7 juta dari jumlah total petani yang kurang lebih 30 juta jiwa.

“Saya berharap konsistensi mengenai jumlah petaninya kalau bisa bertambah karena kita tahu minat masyarakat utamanya kaum muda terhadap sektor pertanian, peternakan, perkebunan ini memang mengkhawatirkan mengalami krisis,” katanya.

Renyusutan petani muda ini menantang Kementan untuk terus membuat terobosan. Teranyar adalah Program Korporasi Petani. Hadirnya korporasi ini diharapkan bisa menambah jumlah petani baru karena adanya jaminan pasar dan harga.

“Sekali lagi, saya berharap agar pengembangan-pengembangan ini berupa kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan mitra-mitra lainnya mudah-mudahan bisa terus dilanjutkan,” harapnya.

Blitar sendiri terus berusaha menjaga keberlanjutan petani pisang, salah satunya melalui Koperasi Tani Mapan Makmur. Koperasi ini telah menjadi Korporasi Petani Hortikultura (KPH) pada tahun 2023.

Pada awal kerja sama tahun 2021, kelompok tani yang terlibat hanya enam kelompok. Jumlahnya terus berkembang hingga 2023 menjadi sembilan kelompok tani yang tersebar di dua Kecamatan (Selorejo dan Doko) dan dua Desa (Ampelgading dan Kalimanis).

Saat ini luasan kebun pisang anggota koperasi yang sudah melakukan kerja sama adalah 10,37 hektare untuk pisang cavendish. Sementara untuk pisang mas kirana mencapai luasan 29,56 hektare.

Koperasi Tani Mapan Makmur bekerja sama dengan PT Nusantara Segar Abadi (NSA) sebagai off taker. NSA merupakan anak perusahaan dari Gunung Sewu Group (GSG) dengan Corporate Brand Great Giant Foods (GGF) dalam pengembangan pisang khususnya pisang cavendish.

Kerja sama antara Koperasi Tani Mapan Makmur dan PT NSA dituangkan secara tertulis dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara PT NSA dan Koperasi. MoU ini diperbaharui setiap lima tahun.

Bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu PT NSA menyediakan bibit pisang kultur jaringan dan diberikan secara gratis kepada anggota koperasi yang ikut melakukan kerja sama.

PT NSA juga memberikan pendampingan budidaya dari tim ahli dan juga pengadaan pestisida dan tenaga untuk mengaplikasikan pestisida tersebut. Kebutuhan budidaya yang lain seperti pupuk akan dipenuhi koperasi dengan pembayaran dilakukan saat panen.

Selanjutnya, Koperasi Tani Mapan Makmur membuat kerja sama tertulis antara koperasi dan petani mitra terkait produksi buah pisang dan penetapan harganya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini