Tanam Perdana Bongkar Ratoon, Kementan Tegaskan Pentingnya Benih Tebu Bersertifikat

0
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat pada cara Tanam Perdana Bongkar Ratoon Musim Tanam 2025/2026 di Mojokerto, Jawa Timur.

Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan) mengingatkan para petani dan pihak terkait agar tidak salah memilih bibit tebu yang akan ditanam.

Demikian disampaikan Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat pada cara Tanam Perdana Bongkar Ratoon Musim Tanam 2025/2026 di Mojokerto, Jawa Timur.

“Benih yang digunakan harus memiliki label biru dan sertifikasi resmi. Jika tidak memiliki label, maka jangan ditanam. Ini penting untuk menjaga mutu dan hasil panen,” tegas Roni.

Dia juga meminta aparat di lapangan, termasuk Danramil dan jajaran pemerintah daerah, untuk memastikan seluruh benih yang ditanam sudah tersertifikasi sesuai ketentuan.

Kegiatan tanam tebu bongkar ratoon di Mojokerto ini digelar untuk pertama kali oleh Kementan bersama PT Sinergi Gula Nusantara (PG Gempolkrep) sebagai bagian dari program revitalisasi tanaman tebu tahun 2025.

“Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan unsur TNI di Jawa Timur menjadi kunci agar program bongkar ratoon ini dapat mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional,” ujar dia.

Roni menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan hilirisasi tujuh komoditas perkebunan strategis, yaitu tebu, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, lada, dan pala. 

Melalui hilirisasi, lanjut dia, pemerintah berupaya mentransformasi hasil produksi dari bahan mentah menjadi produk olahan bernilai tinggi yang mampu bersaing di pasar domestik maupun ekspor.

“Fokus kami bukan hanya pada peningkatan produksi, tetapi juga pada industrialisasi hasil perkebunan agar petani memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar,” ujar Roni.

Bupati Mojokerto yang diwakili oleh Asisten II Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Mojokerto, Nuryadi, menyatakan, tanam perdana ini merupakan momen baru dan strategis yang menjadi ujung tombak peningkatan produksi perkebunan, khususnya komoditas tebu.

“Kami atas nama pemerintah daerah menyampaikan terima kasih karena program ini luar biasa dan memberi semangat baru bagi petani tebu,” ujar Nuryadi.

Menurut Nuryadi, tujuan kegiatan tanam perdana bukan hanya sebatas peningkatan produksi, tetapi juga upaya nyata untuk mencapai swasembada pangan nasional serta memastikan manfaat dari komoditas tebu dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung program strategis ini,” ujar Nuryadi,

Sementara itu, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan, PT. Sinergi Gula Nusantara, Rizal H. Damanik menekankan pentingnya kemandirian pangan nasional.

“PTPN III Holding tidak hanya berperan dalam ketahanan pangan, tetapi juga mendorong pengembangan energi terbarukan berbasis tebu, sebagai bagian dari upaya swasembada nasional,” ujar Rizal.

Upaya ini menjadi komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program pertanian nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 

“Yang harus kita kerjakan bersama adalah bagaimana cita-cita besar Presiden benar-benar terwujud dan berkelanjutan,” tegas Amran.

Dia menuturkan langkah percepatan hilirisasi perkebunan menjadi bagian dari strategi besar Kementan membangun kemandirian pangan dan industri berbasis hasil perkebunan.

“Kita ingin membangun sistem pertanian yang kuat dari hulu ke hilir. Program bongkar ratoon, pemberian benih unggul, dan hilirisasi komoditas perkebunan adalah upaya untuk mengembalikan kejayaan sektor gula serta memperkuat ekonomi rakyat,” tegas Amran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini