Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton, Sinergi Indonesia Maju Melalui Pemberdayaan Petani

0

 

Subang, 4 Oktober 2025 — Syngenta Indonesia bersama pemerintah dan petani padi Komunitas 10 Ton di Kabupaten Subang menggelar Festival Panen Raya di Lapangan Stadion Perjuangan, Compreng, Subang, Jawa Barat.

Mengusung tema “Sinergi untuk Indonesia Maju: Memberdayakan Petani, Menguatkan Ekonomi, dan Menjaga Keberlanjutan Pertanian”, acara ini menjadi panggung kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Festival ini dihadiri lebih dari 500 petani serta berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian PPN/Bappenas, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bupati Subang, anggota DPR, Bulog, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), petani milenial Kementerian Pertanian, hingga pemerintah daerah. Berbagai kegiatan digelar, seperti demonstrasi panen, pemanfaatan teknologi modern pertanian termasuk drone, serta dialog interaktif bersama petani, pemerintah, dan Syngenta.

Tenaga Ahli Menteri PPN/Bappenas, Frans B.M. Dabukke, yang hadir mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., menegaskan bahwa swasembada pangan adalah prioritas utama pemerintah.

“Untuk mencapai swasembada pangan dan beras, harus ada sinergi dan kolaborasi yang baik antara kementerian/lembaga, pihak swasta, dan pelaku usaha,” ujarnya.

Kegiatan panen raya ini menunjukkan bahwa petani, dengan dukungan teknologi dan kemitraan strategis, mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional Januari–November 2025 naik 12,62%, mencapai 33,19 juta ton, dari 29,47 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini sejalan dengan prediksi USDA dan FAO yang memperkirakan produksi beras Indonesia tahun ini menyentuh 34–35 juta ton.

Komunitas 10 Ton di Subang beranggotakan 20 petani dengan lahan total 1,5 hektar. Melalui pemanfaatan teknologi pertanian modern, praktik budidaya yang baik, dan pendampingan dari Syngenta, komunitas ini berhasil meraih produktivitas hingga 10 ton per hektar — dua kali lipat dari rata-rata nasional yang hanya 5–6 ton per hektar.

Keberhasilan ini memicu semangat petani lain untuk bergabung. Pada 2025, produksi gabah kering Subang meningkat menjadi 1 juta ton dari 900 ribu ton tahun sebelumnya. Dengan semakin banyak petani bergabung dalam Komunitas 10 Ton, kontribusi Subang terhadap ketersediaan beras nasional diharapkan terus meningkat.

“Program Komunitas 10 Ton merupakan bukti nyata komitmen Syngenta dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani dan penerapan teknologi pertanian modern. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model pertanian berkelanjutan yang bisa direplikasi di berbagai wilayah Indonesia,” kata Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Syngenta juga meluncurkan buku panduan “Raih Hasil Optimal Budidaya Padi”. Buku ini merangkum pengalaman pendampingan petani padi serta memberikan solusi praktis untuk mengatasi tantangan di lapangan. Publikasi ini akan tersedia secara gratis bagi petani dan masyarakat luas.

Selain itu, Syngenta menampilkan pemanfaatan teknologi drone yang mendukung praktik pertanian lebih efisien sekaligus ramah lingkungan, selaras dengan visi keberlanjutan.

Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton menjadi bukti konkret bahwa sinergi antara pemerintah, swasta, dan petani mampu mempercepat langkah menuju swasembada beras dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Acara ini juga mencerminkan visi Petani MAJU Syngenta Indonesia: meningkatkan kesejahteraan petani (maximize profitability), mendorong inovasi (accelerate innovation), membangun pertanian berkelanjutan (joint effort in sustainability), serta memperkuat kolaborasi lintas sektor (united one team).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini