Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, di Istana Malacanang, Manila, Filipina Rabu (10/1). Pada pertemuan itu, beberapa kesepakatan dihasilkan, di antaranya adalah kerja sama perdagangan.
“75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina adalah momen terbaik untuk lebih memperkuat kerja sama konkret kedua negara,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama, Rabu (10/1).
Di bidang ekonomi, kata Jokowi, untuk meningkatkan perdagangan kedua negara sepakat untuk membuka akses pasar. Indonesia juga secara khusus meminta dukungan Filipina terkait Special Safeguard Measure (SSM) untuk produk kopi Indonesia.
SSM adalah tindakan pengamanan atau tindakan khusus sehubungan dengan peningkatan impor produk tertentu, yang bisa mengancam industri dalam negeri.
“Dalam bidang ekonomi untuk meningkatkan perdagangan, kami sepakat terus membuka akses pasar dan Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special safeguard measures produk kopi Indonesia,” kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dalam membangun infrastruktur penting di Filipina.
“Saya juga mengapresiasi kepercayaan Filipina kepada BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur penting di Filipina dan untuk groundbreaking Commuter Railway Project penting untuk dipercepat,” kata Jokowi.
Selain kerja sama di bidang perdagangan, lanjut Jokowi, kedua negara juga sepakat memperkuat kerja sama perbatasan.
“Kemi sepakat memperkuat kerja sama perbatasan yang telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement dan penyelesaian batas landas kontinen serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista,” kata Jokowi.
Di samping itu, kedua negara juga sepakat mengenai pentingnya penguatan dan sentralitas Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
“Bukan hanya jargon serta ASEAN yang harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” kata Jokowi.