Universitas Mulawarman menjadi tuan rumah bagi Seminar Bedah dan Diseminasi Buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat”.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dengan Himpunan Mahasiswa Agribisnis dan Ilmu Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat (HIMAGRIKOM) yang didukung oleh Badan Pengelolaan Dana Kelapa Sawit (BPDPKS)
Universitas Mulawarman menjadi universitas kedelapan dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan sosialisasi buku tersebut. Acara ini tidak hanya menjadi forum diskusi untuk membahas dan membedah buku, tetapi juga melaksanakan lomba konten kreatif sawit yang diikuti oleh mahasiswa se-Kalimantan Timur. Lomba tersebut merupakan bagian dari kegiatan diseminasi buku karena para peserta mengambil salah satu topik dalam buku untuk dijadikan sebagai tema dalam karya konten kreatif sawit yang diperlombakan.
Dalam forum seminar tersebut, Dr. Tungkot Sipayung yang merupakan Direktur Eksekutif PASPI, yang juga menjadi ketua tim penyusun buku menyampaikan bahwa buku ini telah menjadi referensi penting yang digunakan di berbagai forum diskusi sawit baik di tingkat nasional maupun global. Beliau juga mengungkapkan buku ini telah menghimpun segala mitos dan fakta seputar industri minyak sawit secara menyeluruh. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam berbasiskan data dan fakta terkini mengenai isu sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Dengan demikian, buku ini tidak hanya berperan sebagai sumber pengetahuan yang kaya, melainkan juga membuka ruang bagi diskusi yang lebih bermakna dan berbasiskan bukti empiris.
Dalam paparannya, pengamat ekonomi sawit ini juga mengungkapkan sejarah Indonesia yang pernah menjadi produsen dan eksportir beberapa komoditas pertanian dunia di era kolonial seperti rempah-rempah, kakao, gula dan kopra. Namun saat ini , prestasi tersebut hanya tinggal kenangan. Hal tersebut terjadi karena tata kelola yang kurang tepat. Beliau juga menegaskan bahwa apa yang terjadi pada komoditas pertanian Indonesia sebelumnya jangan sampai terjadi pada minyak sawit.
Saat ini, Indonesia menjadi produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Kita perlu mempertahankan posisi tersebut, mengingat industri sawit ini menjadi salah satu industri strategis yang berkontribusi dalam perekonomian Indonesia maupun global. Untuk mempertahankan posisi tersebut, industri sawit Indonesia harus “naik kelas” lebih sustainable sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial yang lebih inklusif sekaligus berperan dalam pelestarian lingkungan.
Acara ini juga melibatkan dosen-dosen Universitas Mulawarman sebagai pembedah buku yakni Nella Naomi Duakaju S.Tp, M.P (dosen Program Studi Agribisnis), Dr. Deny Sumarna,S.P, M.si (dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian ) dan Yuniarti S.I.P, M.si (dosen Program Studi Hubungan Internasional. Ketiga dosen pembedah buku tersebut berasal dari program studi yang berbeda beda. Hal ini bertujuan agar ketiga dosen tersebut dapat membahas Buku Mitos vs Fakta Sawit Edisi Keempat dari point of view yang berbeda, mengingat buku tersebut juga terdiri dari berbagai isu.
Para dosen pembedah juga memberikan apresiasi yang tinggi atas terbitnya Buku Mitos vs Fakta Sawit Edisi Keempat. Buku ini telah menjadi sumber edukasi dan literasi sawit yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sambil tetap menonjolkan argumen berbasis ilmiah dengan dukungan data dan studi empiris terbaru.
Pada Seminar Bedah Buku kali ini pun turut memberikan kesempatan kepada para mahasiswa dan dosen di lingkungan Universitas Mulawarman untuk berdiskusi dengan para panelis terkait dengan isu-isu sawit. Adanya kesempatan interaktif ini, mahasiswa dan dosen dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang industri sawit dan menggugah mereka untuk menjelajahi fakta-fakta yang mendasari, bukan sekadar mendengar mitos yang mengaburkan.