Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta menggelar acara pembukaan kuliah bagi mahasiswa baru pada Senin (13/9). Berlokasi di GRHA INSTIPER Yogyakarta, pembukaan kuliah dilakukan oleh Rektor INSTIPER Dr Harsawardana.
Pada masa pandemi Covid 19, acara pembukaan kuliah INSTIPER tahun ini dilakukan dengan perpaduan antara luring dan daring. Sebanyak 59 orang mahasiswa baru mengikuti kegiatan pembukaan kuliah dari GRHA INSTIPER Yogyakarta dan mahasiswa yang lain mengikuti secara daring menggunakan platform Zoom Meeting dan Youtube.
Pada sambutannya Rektor INSTIPER Yogyakarta, Harsawardana, menyampaikan, pada tahun akademik 2021/2022 INSTIPER Yogyakarat menerima 793 mahasiswa baru yang terdiri dari 736 orang mahasiswa program Sarjana dan 57 orang mahasiswa Program Pascasarjana Magister Manajemen Perkebunan. Program sarjana menerima mahasiswa baru sebanyak 736 orang yang terdiri dari Fakultas Pertanian 419 mahasiswa, dengan Prodi Agroteknologi sebanyak 316 mahasiswa dan Agribisnis sebanyak 103 mahasiswa.
“Fakultas Teknologi Pertanian sebanyak 155 mahasiswa yang terdiri dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian sebanyak 51 mahasiswa dan prodi Teknik Pertanian sebanyak 104 mahasiswa. Fakultas Kehutanan dengan prodi Kehutanan menerima sebanyak 162 mahasiswa,” kata Harsawardana.
Harsawardana menambahkan, mahasiswa baru tahun ini berasal dari ujung Aceh sampai Papua. Mahasiswa baru INSTIPER berasal dari 29 provinsi dari total 34 provinsi di Indonesia. 5 provinsi penyumbang mahasiswa terbesar adalah Riau sebanyak 162 mahasiswa, disusul Sumatera Utara sebanyak 141 mahasiswa, Jawa Tengah 76 mahasiswa, Kalimantan Tengah 45 mahasiswa, dan DIY 37 mahasiswa.
Selain keunikan dari asal mahasiswa yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia, sebanyak 17,12% mahasiswa baru INSTIPER merupakan penerima beasiswa. INSTIPER telah terkenal sebagai perguruan tinggi yang memiliki kerjasama dengan berbagai perusahaan dan kurikulumnya telah menyesuaikan kebutuhan perusahaan.
Bahkan hal ini telah dilakukan INSTIPER jauh sebelum kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek pada 2020 lalu. Salah satu bentuk kerjasama dengan perusahaan adalah pendidikan beasiswa ikatan dinas. Pada TA 2021/2022 sebanyak 126 orang mahasiswa merupakan penerima beasiswa yang berasal dari 46 orang penerima beasiswa PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP), 28 orang penerima beasiswa KIP, 25 orang penerima beasiswa PT. Bumitama Gunajaya Agro Tbk (PT. BGA), 10 orang penerima beasiswa PT. Asia Sawit Makmur Jaya (PT. ASMJ), PT Asia Sawit Makmur, 9 orang penerima beasiswa PT. Asian Agri, 5 orang penerima beasiswa PT. Toba Pulp Lestari, dan 3 orang penerima beasiswa PT. Rimba Makmur Utama.
“Beasiswa ikatan dinas dari berbagai perusahaan mitra kerja merupakan bentuk kepercayaan berbagai perusahaan mitra untuk mendidik calon karyawan mereka. Amanah ini tentunya akan dijalankan sebaik-baiknya oleh INSTIPER Yogyakarta. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada para orang tua mahasiswa yang telah mempercayakan putra-putrinya untuk dididik di INSTIPER Yogyakarta. Sehingga untuk seluruh mahasiswa baru juga harus semangat dan bersungguh-sungguh dalam kuliah”, jelas Rektor INSTIPER memotivasi para mahasiswa baru.
Sejalan dengan kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek mengenai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), INSTIPER telah membangun sarana dan prasarana guna untuk mendukung pembelajaran secara daring.
Diantaranya adalah pembangunan studio video conference dan kelas-kelas khusus yang dilengkapi dengan peralatan multimedia. INSTIPER saat ini secara bertahap telah mengembangkan jaringan intranet bagi mahasiswa yang berada di sekitar kampus INSTIPER dan penguatan jaringan internet di beberapa provinsi di luar pulau Jawa.
Dr. Maria Ulfah selaku ketua panitia dan Wakil Rektor I bidang akademik menjelaskan. “Kegiatan pembukaan kuliah secara luring dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Mahasiswa baru yang bisa mengikuti pembukaan kuliah secara luring adalah mahasiswa yang telah divaksin dan dapat menunjukkan hasil swab antigen negatif, serta telah berada di Yogyakarta. Setelah kegiatan pembukaan kuliah ini juga akan dilanjutkan dengan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau di INSTIPER disebut OKKABUN I yang juga akan dilakukan secara blended luring dan daring. Sebagian mahasiswa akan mengikuti acara di ruang kelas dan yang lain daring di rumah masing-masing. Rangkaian pembukaan kuliah dan OKKABUN I diselenggarakan pada 14-17 September 2021”.
“Kegiatan ini menunjukkan kesiapan INSTIPER Yogyakarta untuk segera menyelenggarakan kuliah secara blended, jadi memadukan kuliah tatap muka dan kuliah daring. Dengan demikian mahasiswa baru yang sudah mengikuti rangkaian kegiatan pembukaan kuliah dan OKKABUN secara luring bisa mendapatkan gambaran bagaimana perkuliahan blended nantinya akan dilakukan jika izin dari pemerintah untuk tatap muka sudah diperbolehkan”, tambahnya.
Kuliah umum pada kegiatan Pembukaan Kuliah INSTIPER disampaikan oleh R. Anang Noegroho Setyo Moeljono, selaku Direktur Pangan dan Pertanian Kementrian PPN, Bappenas, dengan tema “Peranan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam Mendukung dan Menyukseskan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.
Pada paparannya, Anang mengajak seluruh generasi muda untuk memberikan aksi nyata untuk mewujudkan tujuan dari Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terutama di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
“Pada saat ini dunia dihadapkan dengan permasalahan global yaitu climate change atau perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim sangat dirasakan di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Sehingga diperlukan langkah-langkah mitigasi untuk memanggulangi dampak buruk dari hal tersebut. Pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu kunci dari upaya mitigasi tersebut. Terdapat 17 poin SDG’s, bagaimanakah posisi dan peran bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Indonesia apakah sudah menjawab seluruh poin SDG’s. Peran generasi muda menjadi juga penting untuk dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan tersebut dengan berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi”, pungkas Anang.