Jangan Diabaikan, Begini Cara Atasi Ganoderma di Perkebunan Sawit

0

Praktisi Perlindungan Tanaman, Henny Hendarjanti, menekankan pentingnya pengendalian penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma) pada tanaman sawit.

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma sp ini merupakan musuh utama bagiĀ  pelaku usaha perkebunan sawit, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain yang memiliki perkebunan sawit.

Menurut Henny, pengendalian penyakit busuk pangkal batang memerlukan pendekatan yang terstruktur, sistematis, dan komprehensif. Dia menjelaskan, langkah-langkah efektif melibatkan penggunaan agen pengendali hayati Anugerah Impresif.

Perempuan berdarah Jawa ini menjelaskan, kehadiran Ganoderma di perkebunan sawit sebenarnya tidaklah masalah, asalkan patogen ini tidak mendominasi dan tetap berada dalam batas yang terkendali.

“Karena saat ini Ganoderma sudah mulai dominan, maka harus dilakukan insert mikroba lain yang dulunya ada tetapi sekarang berkurang atau bahkan hilang dan perlu pengendalian yang tepat agar serangan cendawan Ganoderma dapat ditekan,” jelas Henny.

Lebih lanjut, Henny menambahkan, penyakit busuk pangkal batang membunuh tanaman sawit secara perlahan dan diam-diam. Patogen ini sudah umum ditemukan di hampir semua areal perkebunan kelapa sawit, terutama di Asia Tenggara

Di wilayah Sumatera, Indonesia, dan Malaysia, sambung dia, penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan parah, dengan angka kematian tanaman mencapai 80 persen pada tanaman berusia lebih dari 15 tahun.

“Kalau tidak ada tindakan pengendalian, tanaman kelapa sawit akan mati satu per satu, dan pada akhirnya tanaman sawit di Indonesia bisa punah. Jadi, kita harus berjuang melawan Ganoderma,” tegasnya.

Dalam upaya mengendalikan penyakit busuk pangkal batang, Henny memaparkan pendekatan pengendalian terpadu. Diawali dengan sensus ganoderma terlebih dahulu, mengidentifikasi gejala dan tanda ganoderma (TBM dan TM), serta deteksi dini ganoderma.

“Kemudian, (fokus pada) manajemen dan pengendalian Ganoderma di areal tanam (Tanaman Belum Menghasilkan (TBM): sanitasi pohon terinfeksi Ganoderma (Removal/Deboling), perlakuan preventif; di areal infeksi Ganoderma,” ucapnya.

Di areal TM. Dengan perlakuan kuratif; isolasi pohon terinfeksi & perlakuan agens hayati, pengikisan batang terinfeksi Ganoderma, soil bio-mounding + Tricoderma, injeksi fungisida kimia, injeksi fungisida biologi (mikrovirus).

Sementara, di areal peremajaan; sanitasi pohon terinfeksi Ganoderma (removal/deboling), perlakuan preventif (penggunaan benih moderat toleran (MT) Ganoderma, perlakuan preventif; aplikasi agens hayati di pembibitan dan lubang tanam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini