Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementeriaan Pertanian (Kementan) menggencarkan penanaman padi gogo pada lahan peremajaan sawit.
Kali ini penanaman padi gogo dilakukan Ditjenbun bersama dengan Kelompok Tani Jaya Sakti di Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Minggu (17/3).
Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono mengatakan, potensi luas areal tanam padi gogo di Provinsi Riau seluas 32.614 hektare, khusus di Kabupaten Siak seluas 3.569 hektare.
“Penanaman ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi lahan perkebunan demi mendukung program penambahan luas tanaman pangan, khususnya padi gogo,” kata Ardi dalam keterangan resminya diterima, Jakarta, Senin (18/3).
Menurut Ardi, pekebun yang telah melaksanakan replanting telah terbiasa melakukan tumpangsari sawit dengan semangka atau jagung.
Adapun dalam waktu dekat ini anggota yang sudah siap tanam lahannya akan mengikuti penanaman padi gogo sekitar 8 hektare.
“Anggota kelompok yang ikut kegiatan peremajaan sawit rakyat seluas 67,7 hektare diharapkan juga dapat ikut berpartisipasi tanam padi gogo ini demi wujudkan kedaulatan pangan bersama,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Jaya Sakti, Teguh mengatakan, tumpangsari pada tanaman sawit muda dapat menambah penghasilan pekebun sambil menjaga dan merawat kebun.
“Petani berharap dengan menanam padi gogo, selain dapat mencukupi kebutuhan pangan juga mendapatkan untung berlipat, karena biasanya hanya menanam semangka atau jagung selama ini, sekarang ada padi gogo,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa hal yang dibutuhkan petani dalam penanaman padi gogo dilahan sawit adalah benih padi gogo dan saprodi lainnya seperti pupuk dan pestisida, sehingga dapat meningkatkan produksi.
Terkait hal ini, Ardi mengimbau, kelompok tani segera mengajukan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) untuk mendapatkan bantuan benih dan saprodi dari pemerintah, sehingga petani dapat segera melakukan penanaman.
“Mari bersama-sama kita optimalkan lahan sawit yang belum menghasilkan dengan tanam tanaman sela seperti padi gogo,” imbuh Ardi.
Diketahui Ditjenbun bertanggungjawab menyiapkan lahan perkebunan dan CPCL penerima kegiatan tumpang sisip padi gogo dalam upaya penambahan luas tanam padi.
Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk mendukung pelaksanaan kegiatan optimalisasi lahan rawa, pompanisasi lahan tadah hujan, dan tumpang sisip padi gogo tahun anggaran 2024.