
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meminta Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton setara beras hingga April 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Keputusan ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Perum Bulog, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), TNI, dan Polri di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (10/2).
Dalam pelaksanaannya, Mentan Amran menyebutkan, pemerintah sudah menyepakati agar Bulog menyerap 2,1 juta ton setara beras dari Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi).
“Alhamdulillah, hari ini kita sepakat serap beras gabah setara beras 2,1 juta ton. Kita sudah sepakati dengan seluruh penggilingan se-Indonesia,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, sisanya sebanyak 900 ribu ton setara beras akan diserap langsung dari petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram.
“Jadi, tinggal 900 nanti itu diadakan langsung oleh Bulog. Bulog langsung serap gabah petani, jadi total 3 juta,” kata Mentan Amran.
Untuk menyukseskan target serapan 3 juta ton setara beras ini, Kementan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kepolisian Republik Indonesia.
“Kita sudah tanda tangan MoU saya dengan Pak Kapolri. Kita kolaborasi, jadi dari kepolisian supaya tidak ada penyimpangan di lapangan,” tutur Mentan Amran.
Kepolisian, kata Mentan Amran, akan terlibat dalam pengawasan penyerapan gabah petani dengan harga yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.500 per kilogram.
Hal ini untuk memastikan penggilingan gabah dan juga Bulog memenuhi kewajibannya dalam membeli Gabah Kering Panen (GKP) sesuai harga yang disepakati.
“Itu yang dikawal kepolisian. Karena kesepakatan kita adalah Rp 6.500 per kilogram diserap bukan saja Bulog, tapi semua pihak. Supaya apa? Supaya kesejahteraan petani terjaga,” imbuh Mentan Amran.
Mentan Amran juga mengingatkan bahwa sekitar 100 juta orang menggantungkan hidupnya pada sektor pangan. Oleh karena itu, jatuhnya harga gabah akan berdampak besar pada kesejahteraan mereka.
“Jadi kewajiban itu semua pihak yang membeli gabah, bukan saja bulog. Harus minimal harga Rp 6.500 per kilogram agar Nilai Tukar Petani (NTP) kita naik,” imbuh Mentan Amran.
Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya mampu menyiapkan 2,1 juta ton setara beras untuk diserap oleh Bulog.
“Waktu pertemuan yang lalu kita sudah menyampaikan teman-teman saya siap untuk sampai dengan hari ini ya, setelah kita breakdown sampai ke tingkat daerah itu kita siap untuk mencapai sekitar 2 juta ton tadi, 2,1 juta ton,” kata dia.
Sutarto mengungkap, Perpadi awalnya ditargetkan untuk menyerap 2 juta ton setara beras tersebut dalam jangka satu tahun. Namun, atas permintaan Kementan target tersebut dipercepat jadi April 2025.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk merinci target penggilingan padi. Misalnya, untuk Februari, kita akan tentukan berapa yang harus tercapai minggu ini dan minggu depan, dan seterusnya, hingga akhirnya mencapai 2,1 juta ton,” pungkas dia.