Mentan Amran Sebut Harga Minyak Goreng Tak Wajar

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Foto: Ist)

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyoroti beberapa kenaikan harga pangan yang tidak wajar, terutama minyak goreng.

Mentan Amran menilai kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri tidak wajar mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak kelapa sawit (CPO) dunia.

Tidak kurang dari 26 juta ton CPO yang diproduksi di dalam negeri diekspor ke negara tetangga, menjadikan Indonesia sebagai penyedia minyak goreng dunia dengan pangsa 58 persen.

“Ironisnya, harga minyak goreng berada pada posisi nomor dua di 123 daerah lainnya. Itu tidak masuk akal, anomali,” kata Mentan Amran pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Mentan Amran, Senin (15/7).

Selain minyak goreng, dia juga menyoroti anomali pada harga ayam ras dan telur ayam ras. Meskipun harga jagung, yang merupakan pakan utama ayam, turun, harga ayam dan telur justru naik.

“Harga jagung turun, seharusnya harga ayam tidak naik. Namun, kenyataannya harga ayam ras justru naik. Ini anomali yang perlu kita perhatikan,” kata Amran.

Mentan Amran juga menambahkan bahwa situasi ini diperburuk dengan penguasaan pasar oleh segelintir orang yang mendominasi dari hulu ke hilir.

“Dulu, dua hingga tiga orang menguasai 70 persen dari produksi hingga distribusi ayam ras dan telur,” ungkap menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini.

Dalam rapat yang juga dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, Menteri Amran menjelaskan bahwa masalah ini pernah diselesaikan dengan intervensi langsung.

“Kami pernah memanggil para pemangku kepentingan, meminta mereka menurunkan harga telur dan ayam. Alhamdulillah, sore harinya harga langsung turun,” kata Mentan Amran.

Menteri Amran juga menyoroti anomali harga bawang merah. Meskipun Indonesia memiliki surplus bawang merah dan mengekspornya, harga di pasar dalam negeri tetap tinggi.

“Bawang merah ini juga anomali. Kenapa? Karena kita ekspor, kita kelebihan pasokan, bahkan kita deflasi beberapa hari yang lalu,” ujar Mentan Amran.

Selanjutnya, Mentan Amran juga menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi bawang putih mengalami kenaikan harga.

“Bawang putih tidak ada alasan untuk mengalami kenaikan. Kami sudah berdiskusi tadi sesuai target dan bahkan kami keluarkan dalam beberapa hari,” sambung Mentan Amran.

Adapun untuk menekan harga cabai, Mentan Amran mendorong penerapan program pangan lestari dengan menanam 10 pohon di setiap rumah.

“Program kami dahulu menekan harga cabai adalah KRPL, pangan lestari, dengan menanam 10 pohon di rumah. Kami kirimkan bibit. Itu solusi cepat karena dalam 2-3 bulan sudah bisa panen,” pungkas Mentan Amran.

Terakhir, Mentan Amran juga menekankan pentingnya pengendalian anomali harga di seluruh Indonesia untuk memastikan stabilitas harga pangan pokok.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini