Pemerintah Indonesia Kritik Aturan EUDR

0
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga (Foto: Humas Kemendag)

Pemerintah Indonesia mengkritik European Union Deforestation-free Regulation (EUDR). Sebab, kebijakan ini akan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan penting Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu Wakil Kanselir sekaligus Menteri Perekonomian dan Aksi Iklim Republik Federal Jerman Robert Habeck di Berlin, Jerman, Senin (6/5).

“Dalam hal kebijakan lingkungan dan keberlanjutan, Indonesia mengedepankan keadilan. Implementasi EUDR jelas akan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan penting Indonesia, seperti kakao, kopi, karet, produk kayu, dan kelapa sawit,” terang Wamendag Jerry, dikutip dalam siaran resminya, Rabu (8/5).

Dia melanjutkan, langkah Indonesia tersebut mendapat dukungan dari negara-negara yang berpikiran sama, salah satunya Amerika Serikat (AS). Pada pertemuan dewan Agriculture Fisheries Council Configuration (AGRIFISH), sebanyak 20 dari 27 negara juga menyerukan penundaan EUDR, termasuk Jerman.

Wamendag Jerry juga berujar, pertemuan bilateral Indonesia-Jerman tersebut juga mengangkat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Indonesia meminta Uni Eropa (UE) mengadopsi pendekatan pragmatis dan fleksibel untuk mencapai solusi yang disepakati bersama.

“Indonesia mendorong percepatan penyelesaian IEU-CEPA tahun ini. Terkait hal itu, Indonesia meminta Jerman untuk menyampaikan kepada negosiator UE agar fleksibel untuk mencapai solusi yang disepakati bersama,” ujar Wamendag Jerry.

“Kami berharap IEU-CEPA selesai dengan semangat yang ditunjukkan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat menyambut Presiden RI Joko Widodo di sela-sela perhelatan Hannover Messe 2023 silam,” kata dia menambahkan.

Melalui pertemuan bilateral tersebut, Indonesia juga menyampaikan kesiapan bekerja sama dengan Jerman dan anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) lainnya. Hal ini khususnya untuk mengimplementasikan Program Kerja Bersama OECD–Indonesia 2022-2025.

“Jerman berdiri sebagai ekonomi terbesar di UE sementara Indonesia di ASEAN. Kami sampaikan dalam pertemuan, Indonesia siap bekerja sama dengan Jerman dan anggota OECD lain terkait Program Kerja Bersama OECD–Indonesia 2022-2025,” ujar Wamendag Jerry.

“Indonesia juga meminta dukungan berkelanjutan Jerman dalam langkah selanjutnya, seperti peta jalan aksesi, tinjauan teknis, dan kegiatan lain untuk memenuhi persyaratan aksesinya, termasuk semua dukungan sumber daya yang diperlukan,” imbuh Jerry.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini