Harga Karet Masih Tinggi, Kesempatan Bagi Pekebun Tingkatkan Produksi dan Kualitas

0
kebun karet

Kabar menggembirakan datang dari dunia perkaretan, harga karet alam masih tinggi. Ini menjadi kesempatan bagi pekebun karet untuk kembali bersemangat merawat tanamannya.

Tren harga yang sedang bullish di pasar Jepang, bahkan mencetak rekor tertinggi sejak 2011, menjadikan Indonesia—sebagai salah satu produsen karet terbesar dunia—merasa diuntungkan. Kabar baik ini tentu saja menggembirakan bagi para pekebun yang selama ini bekerja keras merawat tanaman karet mereka.

Dampak positifnya mulai teras, harga karet kian membaik di beberapa wilayah sentra karet seperti Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Selatan, baik di tingkat pekebun maupun di gudang pengepul, mengalami kenaikan.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan), Heru Tri Widarto mengatakan, kenaikan harga karet ini adalah hasil dari kerja keras para pekebun yang telah merawat tanaman mereka dengan penuh perhatian.

“Kenaikan ini membuat pekebun karet kembali tersenyum bahagia. Kerja keras pekebun karet berbuah manis di akhir tahun ini,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Senin (25/11).

Meski demikian, pria kelahiran Jepara pada tanggal 12 April 1972 juga menegaskan pentingnya terus menjaga ketersediaan bahan baku dan kualitas produksi agar Indonesia tetap mampu bersaing di pasar global.

“Pemerintah tentu tidak tinggal diam. Pemerintah melakukan membina agar ketersediaan bahan baku karet tersedia serta kualitas hasil produksinya terjaga, karena hal tersebut dapat mempengaruhi harga karet,” kata dia.

Bagi sejumlah pekebun karet yang masih memiliki stok lump (karet menggumpal), momen harga karet yang sedang tinggi ini bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan mereka, terutama menjelang akhir tahun 2024.

Di sisi lain, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) terus bersinergi dengan berbagai pihak. Hal ini untuk memperkuat hulu hingga hilir perkaretan Indonesia, baik produksi maupun produktivitas pekebun karet.

Salah satunya lewat pembinaan pekebun untuk menjaga/meningkatan produksi seperti melakukan intensfikasi tanaman karet, pengendalian serangan penyakit gugur daun, sehingga hasil karetnya tetap terjaga dan sesuai dengan persyaratan pasar global.

“Sangat penting bagi pelaku industri untuk bermitra dengan kelembagaan pekebun karet agar asal-usul pasokan bahan baku dapat terawasi dengan baik. Mari bersama-sama saling menguatkan,” kata Heru.

Heru menekankan, harus ada sinergi seluruh pihak untuk memperluas pangsa pasar atau ekspor, baik dengan cara melalui peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu karet untuk menjamin harga ditingkat petani, serta mendorong motivasi pekebun dalam usaha tani karet.

Heru berharap kepada para pekebun karet, agar terus semangat menjaga kualitas produksi karetnya, sehingga nantinya dampak positifnya akan terasa, harga akan semakin membaik.

“Kalau karet kita bagus dan kualitasnya baik, maka akan dipertimbangkan dan mudah-mudahan harganya juga akan selalu bagus. Ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, harus bersama berkolaborasi dan terlibat baik peneliti karet, pekebun karet, dinas pemda, perusahaan maupun pelaku usaha perkebunan lainnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Heru mengatakan, sangat penting juga pekebun karet memperhatikan sisi mutu produk bokar, sehingga mendapat jaminan harga dan pasar yang berkelanjutan dari industri nya.

“Untuk itu, kami sebagai pemerintah pusat, terus melakukan pendampingan dan mengharapkan peran yang lebih besar dari dinas perkebunan setempat dalam melakukan pembinaan,” tutur Heru.

Heru menambahkan, tren kenaikan harga karet ini mengakibatkan pekebun lebih bergairah sarap karet. Ada sejumlah faktor peningkatan harga karet seperti kondisi iklim, penurunan pasokan dari Thailand, Indonesia dan Vietnam, nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga minyak dunia dan faktor eksternal lainnya.

Tentunya pemerintah Indonesia berharap tren ini mencapai titik keseimbangan baru dari harga karet sehingga petani karet bisa mendapatkan remunerasi harga yang berkeadilan.

Pemerintah Indonesia juga menjamin akan mengawal kebijakan karet nasional dengan pendekatan yang holistik seperti melalui jalur konsultasi dan solutif di perdagangan internasional melalui organisasi keret dunia ITRC dan ANRPC.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini