Kementan Ajak Insan Pertanian Sulawesi Selatan Wujudkan Swasembada

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman pada Pembinaan Penyuluh dan Petani Provinsi Sulawesi Selatan Wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, dan Sinjai di Lapangan Mappesangka, Kecamatan Ponre Kabupaten Bone, Senin (15/1).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendorong insan pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera mempercepat masa tanam agar produksi beras kembali melimpah.

Hal itu dia sampaikan pada saat memberikan sambutan pada Pembinaan Penyuluh dan Petani Provinsi Sulawesi Selatan Wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, dan Sinjai di Lapangan Mappesangka, Kecamatan Ponre Kabupaten Bone, Senin (15/1).

“Saya sangat bersemangat dan berbahagia untuk hadir di Kabupaten Bone ini, bertemu dengan para penyuluh, petani, petani mienial, distributor dan agen pupuk, Babinsa, dan Babinkamtibmas yang menjadi pahlawan dan garda terdepan swasembada pangan,” kata Mentan Amran.

Mentan Amran, yang juga Ketua Umum IKA Unhas Periode 2022 – 2026, menyampaikan harapannya Indonesia bisa kembali mencapai swasembada pangan, terutama padi dan jagung dalam beberapa waktu kedepan.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa sektor pertanian berkembang secara berkelanjutan, memberikan hasil yang memuaskan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani kita,” kata Mentan Amran.

Mentan Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan menjalankan sejumlah langkah konkret untuk dapat meningkatkan produksi padi dan jagung.

“Pertama-tama, kita akan fokus pada peningkatan akses petani terhadap teknologi pertanian modern. Dengan memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses pertanian dan mendukung petani untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul,” kata Mentan Amran.

Kedua, Mentan Amran menyebutkan pihaknya akan memastikan infrastruktur pertanian tersedia dengan baik, termasuk irigasi, jaringan jalan yang mendukung distribusi hasil pertanian, serta ketersediaan benih, bibit dan pupuk.

“Presiden Jokowi sudah menyetujui penambahan anggaran Rp 14 triliun dan beliau meminta saya untuk memastikan pupuk itu sampai ke tangan petani,” kata Mentan Amran.

Langkah konkret lainnya adalah mendukung peran dan fungsi penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi terkini dan teknologi pertanian kepada petani sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Bone, Soppeng, dan Sinjai.

Mentan Amran pun mengajak semua pihak, termasuk Babinsa dan Babinkamtipmas, untuk terlibat aktif dalam mendukung keberhasilan program ini. Peran serta dari tingkat pemerintah hingga tingkat desa sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang nyata.

“Memang saat ini kondisi dunia sedang menghadapi krisis pangan, sudah ada beberapa negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca, untuk itu mau tidak mau kita harus swasembada dan berdiri di kaki sendiri. Jadilah jiwa-jiwa petarung,” kata Mentan Amran.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menambahkan sekitar 22.000 insan pertanian hadir di Bone sebagai wujud dukungan nyata terhadap pembangunan pertanian.

“Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa,” ujar Dedi.

Di hari yang sama, lanjut Dedi, BPPSDMP juga melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa.

“Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Sulsel sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional,” pungkas Dedi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini