Kementan Dorong Keberterimaan ISPO

0
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementan, Prayudi Syamsuri. (dok: majalah hortus)

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Prayudi Syamsuri, menekankan pentingnya mendorong keberterimaan dan percepatan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Prayudi menjelaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah meyakinkan pasar mengenai pentingnya ISPO dan mempercepat proses sertifikasi agar standar keberlanjutan sawit dapat diterima secara luas.

“Saya bisa katakan bahwa pendahulu kita luar biasa menyusun ISPO ini. Tantangan kita sekarang bagaimana meyakinkan pasar untuk menerima ISPO,” kata Prayudi pada Indonesia Palm Oil Research and Innovation Conference and Expo (IPORICE) di Jakarta, Selasa (13/8).

Prayudi menekankan perlunya percepatan ISPO untuk memastikan sertifikasi ini berfungsi sebagai jaminan bahwa sawit Indonesia memenuhi standar keberlanjutan.

“Jadi dalam bahasa pemasaran, saya tidak perlu lagi bicara panjang bahwa sawit kita berasal dari ini itu. Kita cukup membahas bahwa ini loh ISPO kita, dan perusahaan ini telah memiliki ISPO,” kata Prayudi.

Untuk mencapai tujuan ini, kata Prayudi, pemerintah tengah melakukan beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah merevisi Perpres Nomor 44 Tahun 2020 tentang ISPO dan Permentan Nomor 38 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi ISPO.

Menurut lulusan IPB University Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis ini, revisi tersebut mencakup penambahan cakupan ISPO dari hulu hingga hilir, termasuk industri pengolahan dan bioenergi.

“Kita menambahkan industri hilir dalam ISPO tadi. Yang dulu kita hanya bicara ISPO di hulu maka kita tambahkan ISPO di hilir juga masuk, sampai kepada bioenerginya. Jadi ISPO dari hulu sampai hilir,” papar Prayudi.

Proses revisi ini juga melibatkan diskusi dengan lembaga sertifikasi, lembaga pelatihan ISPO, dan perusahaan terkait untuk menyederhanakan proses sertifikasi bagi pekebun.

“Kami ingin memastikan bahwa sertifikasi ini tidak hanya menjadi beban, tetapi juga mendorong adopsi yang lebih luas dengan mempermudah beberapa persyaratan,” kata Prayudi.

Oleh karena itu, Prayudi berharap Perpres ini bisa segera terbit agar percepatan ISPO dapat segera dilakukan dan sertifikasi dapat diterapkan sebagai jaminan keberlanjutan sawit.

“Mudah-mudahan tidak lama lagi hasil revisi Perpres ISPO ini terbit,” pungkas pria kelahiran Maros, Sulawesi Selatan ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini