Kementan Tanam Padi Gogo di Kebun Sawit Rakyat Jambi

0
Kebun yang telah melakukan peremajaan sawit. (Foto: Ist)

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan), Heru Tri Widarto menggencarkan penanaman padi gogo untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan.

Penanaman padi gogo kali ini dilakukan di lahan Koperasi Produsen Bakti Nusantara Lima Enam, Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Selasa (31/12).

Heru menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan menegaskan bahwa Kementan menyambut baik penanaman padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat.

“Kementan sangat mendukung dan bergembira atas penanaman padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat, karena ini memberi kesempatan bagi para pekebun untuk memanfaatkan bantuan Program PSR dengan menanam padi gogo,” kata Heru.

Heru menjelaskan, penanaman padi gogo di lahan PSR merupakan program inovatif yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil perkebunan sawit, tetapi juga untuk mendukung ketersediaan pangan di tanah air.

Tumpang sari padi gogo di kebun sawit adalah sebuah strategi untuk memanfaatkan lahan perkebunan secara optimal, dengan menanam padi gogo sebagai tanaman sela. 

Pria berdarah Jawa ini menyebut, program ini membuka peluang besar untuk meningkatkan produksi pangan tanpa harus mengorbankan sawit yang sudah menjadi komoditas unggulan Indonesia.

“Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan kebun sawit,” kata dia.

Lebih lanjut, Heru menyampaikan, capaian PSR di provinsi Jambi telah mancapai 32.673 hektar dan 6.290 hektar ada di kabupaten Muaro Jambi. Hal ini merupakan peluang yang dapat dioptimalkan untuk tumpang sari tanaman padi gogo.

“Target untuk provinsi Jambi seluas 78 ribu hektare, diharapkan dengan dukungan berbagai pihak target ini dapat tercapai,” harap Heru.

Heru menjelaskan, penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit salah satu nyata untuk mencapai target swasembada pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui teknologi dan sistem pertanian yang modern.

Program tanaman sela padi gogo ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Dengan adanya diversifikasi usaha tani, para petani dan pengelola kebun sawit dapat meraih keuntungan lebih, sekaligus berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

“Program ini secara nyata merealisasikan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kemandirian bangsa dalam bidang pangan, energi, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” jelas Heru.

Kebijakan Indonesia di bidang pangan dan energi berfokus pada peningkatan swasembada, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan menangani keberlanjutan untuk mendukung ketahanan ekonomi dan tujuan lingkungan. 

Padai gogo yang dapat tumbuh di lahan kering dan tidak bergantung pada irigasi, memiliki potensi untuk meningkatkan total produksi padi di Indonesia serta mengurangi ketergantungan pada impor beras.

Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan dan teknologi, tetapi juga pada komitmen dan kerja keras kita semua.

“Mari kita bersinergi untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik, memberikan manfaat bagi banyak pihak, dan mendukung tercapainya target swasembada pangan yang lebih baik lagi di masa depan,” pungkas dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini