Ketua MPR RI Bamsoet Jempol Upaya Kementan Atasi Persoalan Pangan

0
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiam memberikan keterangan pers di kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (1/4).

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengapresiasi upaya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam mengatasi berbagai persoalan terkait ketahanan pangan nasional.

“Saya mendorong dan mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Pak Amran untuk mengatasi berbagai persoalan yang meyangkut ketahanan pangan,” kata Bambang di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (1/4).

Langkah tersebut, kata dia, di antaranya adalah kesigapan Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Mentan Amran dalam mengantisipasi berbagai potensi bencana alam, termasuk El Nino.

“Kita harus mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberap waktu ke depan termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan berhadapan dengan satu kondisi defisit hasil pangan kita,” kata dia.

Lebih lanjut, Bamsoet, sapaan Bambang, mengapresiasi semangat Mentan Amran dalam menggenjot produksi dalam negeri untuk mengurangi impor pangan seperti beras, gula, dan jagung.

“Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa didorong untuk memenuhi kebutuhan itu pasti impor kita dapat kita kurangi dan bergantung pada hasil dalam negeri untuk kebutuhan dalam negeri kita,” kata dia.

Bamsoet mengatakan, pemerintah saat ini telah memprioritaskan pemenuhan  kebutuhan pupuk untuk petani agar produksi kembali melimpah. Diketahui, pupuk selama ini menjadi satu persoalan yang dihadapi oleh petani.

“Dimana akar persoalnya adalah dalam beberapa waktu kemarin selalu petani ini dihadapakan pada masalah pupuk. Tadi saya sudah dapat penjelasan dari Pak Mentan bahwa pemerinta kalai ini telah mempriotitaskan pemenuhan pupuk petani,” kata dia.

Bamsoet menilai kebijakan ini sudah tepat dan memang harus diprioritaskan agar petani kembali bergairah dan bersemangat untuk meningkatkan produksinya.

“Memang keuangan negara kita sedang sulit, tapi ini harus menjadi prioritas kita, selain itu untuk satu petani bergairah, tetap senang menjadi petani karena menjanjikan dan pertanian ini akan bagus karena pupuknya tersedia,” kata dia.

Sebab, lanjut dia, berkaca pada tahun sebelumnya, kebutuhan pupuk 100 ton, yang  tersedia hanya 50 ton, sehingga terancam gagal panen dan kalaupun panen hasilnya tidak sesuai harapan karena minimnya pupuk.

“Dan profesi petani kemarin-kemarin tidak lagi menarik, terutama anak muda karena tidak menjanjikan karena ada gagal panen, hasilnya tidak maksimal dan seterusnya,” kata Bamsoet.

Oleh karena itu, Bamsoet mendorong Mentan Amran agar sektor pertanian ditata kembali, sehingga petani tidak merasa terjebak dalam satu kondisi yang selalu rugi dan tidak ada jaminan dari hasil produksinya.

“Profosi petani sekarang ini seperti buah simalakama, bekerja atau bertani tetapi hasilnya terlilit utang, dikejar-kejar tengkulak, kredit banga, kredit yang berbunga tinggi, tapi panennya gagal kalaupun berhasil harganya juga sangat rendah karena Bulog juga tidak mampu membeli dengan harga yang layak,” kata dia.

“Penting juga tata kelola perdagangan seperti Bulog juga harus didorong tidak boleh mencari keuntungan, tetapi sebesar-sebesarnya siapkan dana oleh pemerintah membeli hasil pertanian apa aja dengan harga yang layak,” imbuh dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini