Mentan Amran: Petani dan Penyuluh Pahlawan Pangan Indonesia

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Foto: Ist)

 

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut petani dan penyuluh sebagai pahlawan pangan Indonesia.

Hal itu dia sampaikan pada kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani se-Sulawesi Tenggara dengan tema ‘Dukungan Penyuluh Pertanian dan Petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Sulawesi Tenggara’, Konawe, Kamis (11/1).

Mentan Amran mengaku dulunya pernah menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan kembali menjadi Menteri Pertanian untuk bekerja bersama PPL membantu aktivitas produksi petani di lapangan.

“Saya ini dulu PPL. PPL adalah pelayan petani Indonesia, saya kembali untuk anda, kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai ke ujung. Kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah,” katanya.

Mentan Amran juga meminta dukungan dari petani dan penyuluh untuk mewujudkan kembali swasembada pangan, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2017, 2019, dan 2020.

Menurut dia, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan pangan lokal seperti jagung, ubi, dan sagu.

“Saya yakin Indonesia bisa swasembada di Sulawesi Tenggara. Terlebih Konawe merupakan lumbung pangan untuk wilayah Sulawesi Tenggara. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan bangsa, kita swasembada yang bekerja adalah kita, petani, penyuluh. Untuk itu, harus kita lanjutkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Sulawesi Tenggara.

Penyuluh, kata Dedi, adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.

“Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi di lapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan,” kata Dedi.

Kegiatan pembinaan penyuluh pertanian telah dilaksanakan di Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah (Pekalongan), Lampung, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah (Banyumas).

Kegiatan ini ditujukan untuk memaksimalkan dukungan penyuluh dan petani dalam meningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk kebutuhan nasional.

Di Konawe, kegiatan ini diawali dengan Bimbingan Teknis Gerakan Tani Pro Organik Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung, peninjauan pameran produk-produk pertanian maupun hasil olahan dari Dinas Pertanian, Pengelola P4S dan UPT lingkup Kementan.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi penebusan pupuk bersubsidi melalui KTP dan penyerahan sejumlah bantuan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini