Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menjamin semua proses lelang jabatan eselon I dan II di Kementerian Pertanian (Kementan) bersih dan tidak ada titipan dari manapun.
Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Jakarta, Senin (25/12).
“Pak Mentan tegas katakan tidak akan ada pihak manapun yang dapat mempengaruhi. Tim Pansel yang mandiri dan profesional akan melakukan seleksi pejabat terbaik untuk menyukseskan cita-cita swasembada pangan. Mentan yakin akan mecetak sukses kembali dengan tim yang bersih dan bekerja ikhlas,” kata Boga.
Selain faktor meminimalisir kejadian Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan dampaknya dengan penegak hukum, kata Kuntoro, Mentan ingin adanya penyegaran terhadap beberapa jabatan yang saat ini lama tidak berputar ataupun kosong.
“Cukup banyak juga posisi jabatan yang juga akan disegarkan atau kosong. Beliau ingin reformasi birokrasi di Kementan terus berjalan dan terkawal baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada periode jabatan sebelumnya (2014-2019), Mentan yang akran disapa AAS itu konsisten dan tegas terhadap kejahatan di sektor pangan dan pencegahan KKN dalam birokrasi Kementan.
AAS telah memproses demosi dan mutasi lebih dari 1.500 pegawai Kementan yang bermasalah dan mempolisikan 700 mafia pangan. Dia sukses membersihkan internal Kementan yang bermain dengan pangan, dan menjaga integritas pejabat dari perilaku korupsi.
Dia juga mengembangkan sistem pengendalian gratifikasi di lingkungan Kementan, dan menolak semua gratifikasi dalam bentuk apa pun di luar maupun kantor. Kementan meraih penghargaan KPK pada peringatan ‘Hari Anti Korupsi Sedunia’ pada Desember 2017 dalam Kategori “Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik”.
Dalam catatan Kementan, AAS pernah dalam satu hari mencopot lima pejabat direktorat jenderal, mulai dari dirjen dan empat direktur, yang dilakukan sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mereka sebagai tersangka kasus korupsi.
Pernah pula terjadi AAS memecat seorang staf Kementan yang mengatasnamakannya untuk meminta fee ratusan juta rupiah pada pengusaha
AAS sangat terkenal sebagai menteri yang concern untuk menjaga integritas. KPK pun sejak 2015 telah intens bekerjasama untuk mengawasi kinerja Kementan, hingga pada saat itu meminta 3-4 orang pegawai KPK berkantor di kantor pusat Ragunan.
“Publik sudah kenal baik siapa Mentan yang senang bersih-bersih. Beliau konsisten hingga saat ini memastikan tak ada pelanggaran hukum dalam setiap pelaksanaan operasional Kementan dan pengadaan barang jasa,” tegas Kuntoro.