BPDPKS Gelar Workshop Pengenalan Industri Sawit Pada Peserta Program Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2024

0

Untuk mengembangkan minat dan kompetensi generasi muda dalam bidang perkebunan kelapa sawit, dan sekaligus sarana untuk menyiapkan generasi peneliti kelapa sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberikan pengarahan terkait penelitian dengan melakukan Pembekalan, Capacity Building, dan Field Trip Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2024.

Kegiatan ini diharapkan mendorong lahirnya   peneliti-peneliti muda untuk pengembangan industri sawit berkelanjutan di masa depan. Acara ini berlangsung di Hotel Aryaduta Pekanbaru Riau dan Perkebunan serta Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kimia Tirta Utama anaka Perusahaan PT Astra Agro Lestari, 28-29/2/2024.

Plt Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim mengatakan, kegiatan ini untuk mendorong pengembangan minat dan kompetensi generasi muda dalam bidang perkebunan kelapa sawit, sekaligus sarana menyiapkan generasi peneliti kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Untuk mendorong pengembangan minat dan kompetensi generasi muda dalam bidang perkebunan kelapa sawit, sekaligus sarana menyiapkan generasi peneliti kelapa sawit yang berkelanjutan. BPDPKS telah mendanai riset-riset mahasiswa dalam kegiatan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2024,” kata Zaid Burhan dalam sambutan pembukaan, di Pekanbaru, 28/2/2024.

Dalam kesempatan tersebut Zaid juga menyampaikan potensi dan kontribusi industri sawit bagi perekonomian nasional.

“Maka, potensi dan kontribusi industri sawit perlu dikenalkan lebih mendalam pada mahasiswa terutama mahasiswa yang akan melaksanakan riset dalam rangka Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa 2024,” kata zaid.

Zaid Burhan menjelaskan, program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan memiliki beberapa tujuan, yakni: mendorong penelitian dan pengembangan, promosi usaha, meningkatkan sarana prasarana pengembangan industri, pengembangan biodiesel, replanting, peningkatan jumlah mitra usaha dan jumlah penyaluran dalam bentuk ekspor, serta edukasi sumber daya masyarakat mengenai perkebunan kelapa sawit.

BPDPKS sebagai bagian dari BLU turut andil dan berkontribusi penuh dalam berbagai program yang tentunya bertujuan untuk Pembangunan Nasioal.Terdapat beberapa program yang berperan aktif dalam Pembangunan Nasional, diantaranya adalah Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Pengembangan SDM PKS dan Program Penelitian dan Pengembangan.

Kegiatan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa merupakan salah satu program yang dijalankan oleh BPDPKS yang hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan maupun sebagai bahan pengambil kebijakan yang sangat dibutuhkan dalam melawan kampanye negatif terhadap sawit dan mempromosikan citra baik kelapa sawit berdasarkan data dan fakta ilmiah.

Program Penelitian dan Penembangan dilaksanakan dalam rangka melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir, yang dimulai dari mahasiswa Indonesia agar minat untuk meneliti kelapa sawit diinisiasi sejak dini demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Bagi kolompok penelitian yang telah disetujui pendanaanya diberikan dana penelitian maksimal sebesar 20 Juta untuk melaksanakan penelitian selama 6-8 bulan. Sebagai apresiasi pada akhir penelitian akan diberikan trophy dan uang senilai Rp50 juta untuk pemenang pertama, Rp35 juta untuk pemenang kedua, dan Rp25 juta untuk pemenang ketiga.

Zaid Burhan menambahkan, kegiatan ini menjadi sebuah penyemangat bagi para generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam memperkaya khasanah keilmuan tentang kelapa sawit.

“Semakin banyak generasi muda meneliti kelapa sawit dari berbagai aspek, maka akan semakin tergambar nyata data dan fakta keunggulan kelapa sawit Indonesia dan kebutuhannya,” jelasnya.

Isu Negatif

Zaid Burhan Ibrahim menjelaskan, perlunya mengedukasi dan mengubah persepsi buruk masyarakat terhadap sawit, sekaligus memberikan sosialisasi kepada generasi muda bahwa sawit itu baik, tidak seperti isu yang beredar.

Kampanye negatif sawit ini terbentuk karena kurangnya pemahaman mengenai tanaman (kelapa sawit) itu sendiri. Banyak mitos yang beredar tentang kelapa sawit sebagai tanaman yang boros air, merusak lingkungan dengan limbahnya, dan mengancam satwa liar, serta isu negatif lainnya. Inilah perlunya sosialisasi dan edukasi sesuai fakta yang ada, dimana kelapa sawit itu ada di setiap kegiatan kita sehari-har.

Sebagian generasi muda masih berasumsi bahwa citra sawit seakan merugikan dan perlu dibatasi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari karena diisukan dapat mempengaruhi kesehatan.

“Padahal, selama 24 jam sehari kita, selalu ada kaitannya dengan sawit, dari mulai bangun tidur, kita sikat gigi dengan produk turunan sawit, sampai halnya kita mandi, makan, dandan, itu mengandung sawit,” jelasnya.

Dengan adanya kegiatan edukasi sawit ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat yang selama ini keliru atau menganggap negatif tentang sawit.

“Sawit itu baik. Selama Good Agriculture Practices (GAP) nya dikelola dengan baik juga dan pengelolaan kebunnya dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Kita berharap dengan adanya edukasi sawit atau kampanye positif ini, dapat memberikan pemahaman yang benar dan membantu masyarakat memilah mana fakta mana mitos tentang sawit,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini