Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera memasang pompa di lahan pertaniannya secara masif.
Langkah ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi El nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan.
“Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar pesawahan bisa terairi dan kita bisa mempercepat masa tanam,” ujar Mentan Amran.
Hal ini Mentan Amran sampaikan seusai menghadiri rapat koordinasi peningkatan produksi padi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (2/4).
Menteri Kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyediakan lebih dari 4.000 pompa untuk NTB dan akan ditambah hingga 6.000.
“Untuk NTB 4.000 pompa, tapi kalau mau ditambah nanti kami tambah jadi 6.000 pompa. Kenapa? Karena September, Oktober dan November ini adalah yang paling kritis. Ini yang perlu kita buatkan solusi cepatnya melalui pompa,” ujar Mentan Amran.
Selain pompa, Mentan Amran juga menyampaikan, pemerintah telah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi dua kali lipat alias bertambah secara 100 persen.
“Pupuk sudah meningkat 100 persen dari yang 4,5 juta menjadi 9,5 juta. Insyaallah produksi meningkat dan kita bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun yang akan datang,” kata dia.
Di tempat yang sama, Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan semua arahan Mentan, baik pompanisasi maupun manajemen air seperti panen hujan di sektor hulu untuk memenuhi bendungan.
“Tadi Pak Menteri sampai pada water management, yaitu panen hujan disektor hulu, untuk memenuhi bendungan-bendungan di luar musim hujan, kalau bendungan penuh, air bisa disalurkan ke daerah-daerah tadah hujan melalui saluran irigas,” imbuh dia.
