Mentan Amran Persilakan Peneliti BRIN Berkantor di Kementan

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman pada kegiatan sinergi dan kolaborasi Kementan-BRIN untuk mendukung program strategis pembangunan pertanian di Auditorium Utama Sadikin Sumintawikarta, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, (19/2).

 

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meminta Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) agar membuka ruang kolaborasi yang kuat dengan para peneliti pertanian (eks Litbang Pertanian) di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Demikian kata Mentan Amran pada kegiatan sinergi dan kolaborasi Kementan-BRIN untuk mendukung program strategis pembangunan pertanian di Auditorium Utama Sadikin Sumintawikarta, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, (19/2).

“BSIP dan BRIN jangan ada sekat lagi. Jangan ada izin-izin lagi dalam koordinasi. Ingat, kita ini satu kesatuan yang mungkin saja ke depan para peneliti BRIN kembali lagi menjadi Balitbangtan,” ujar Amran.

Mentan Amran menginginkan agar kinerja kedua lembaga, BSIP dan BRIN, memperkokoh persatuan untuk mendukung program strategis pertanian.

Oleh karena itu, lanjut dia, mulai hari ini para peneliti BRIN dipersilakan memulai berkantor lagi di lingkup Kementan. Mereka juga dipersilakan mengatur ruangannya kembali setelah beberapa tahun ditinggalkan.

“Silakan atur lagi ruangan kerja kalian, nanti aku tambah anggarannya. Jadi, sekali lagi silakan berkoordinasi, sebab kita sama bekerja untuk merah putih. Hari ini aku keluarkan izin untuk peneliti akses ke Kementan dan kita harus visioner untuk meraih mimpi besar kita agar menjadi lumbung pangan dunia,” kata Mentan Amran.

Kepala BSIP, Fadjri Djufri mengatakan, peran peneliti pertanian nantinya akan memperkuat kinerja sektor pertanian untuk mewujudkan swasembada dan Indonesia lumbung pangan dunia.

“Kegiatan ini untuk mensinergikan pembangunan pertanian ke depan agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia,” katanya.

Deputi BRIN, Mego Pinandito mengaku siap menjalankan arahan Menteri Pertanian terkait mengawal keberlanjutan pembangunan pertanian ke depan. Salah satunya adalah mengembangkan riset untuk benih unggul di seluruh Indonesia.

“Kita akan melanjutkan apa yang dihasilkan temen temen peneliti yang tadinya ada di Kementan. Secara khusus banyak sekali informasi di luar yang bisa kita jadikan kegiatan riset,” jelasnya.

Diketahui, eks Litbang Pertanian yang berkantor di BRIN saat ini mencapai 1300. Mereka rata-rata memiliki kemampuan riset yang sangat tinggi. Adapun para peneliti yang hadir di acara ini sebanyak 450 dan peneliti yang hadir secara online sebanyak 800 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini