
Dalam upaya mendukung program swasembada gula nasional, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengunjungi lokasi perusahaan tebu PT Global Papua Abadi (GPA) di Distrik Tanah Miring, Merauke, Senin (21/7).
Dalam kunjungan ini, Bahlil bersama rombongan meninjau tempat penanaman tebu, laboratorium kultur jaringan, dan area pembibitan tanaman konservasi.
Bahlil, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke, terus memantau serta berkoordinasi dengan Badan Karantina Pertanian (Barantin) untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar.
“Bagaimana proses pemasukan bibit tebu, apakah ada kendala dari pihak Karantina?” tanya Bahlil.
Kepala Karantina Papua Selatan, Cahyono, yang turut mendampingi Bahlil, menjelaskan bahwa tindakan karantina tumbuhan berjalan dengan baik.
“Pemasukan bibit tebu yang dilakukan PT GPA tidak mengalami kendala. Karantina mengawal mulai dari kedatangan bibit kultur jaringan hingga proses pemindahan bibit ke tempat pengasingan dan pengamatan (SingMat),” jawab Cahyono.
Cahyono menambahkan bahwa proses aklimatisasi di tempat SingMat bertujuan untuk melihat penyesuaian kelembaban dan curah hujan bibit asal Australia ketika ditempatkan di Kabupaten Merauke.
“Semuanya berjalan dengan baik. Bibit tetap tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Cahyono.
Pengembangan tebu di Merauke, Provinsi Papua Selatan, merupakan salah satu program nasional yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo guna memenuhi swasembada gula di Indonesia. Berbagai kementerian dan lembaga yang ditunjuk bertanggung jawab serta berbagi peran dalam mendukung kegiatan ini, salah satunya Barantin yang saat ini dinakhodai oleh Sahat M. Panggabean.
Keterlibatan Barantin dalam proyek pengembangan tanaman tebu di Papua Selatan merupakan bagian penting untuk memastikan pemasukan bibit tebu dari Australia bebas dari hama penyakit tanaman yang merugikan.