Mandatori Biodiesel Hemat Devisa Rp 271,78 Triliun

0
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung bersama Pertamina Patra Niaga melakukan diskusi untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program bahan bakar campuran biodiesel 40 persen (B40) di Jakarta, Sabtu, 28 Desember 2024 (Foto: Humas ESDM).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa kebijakan mandatori biodiesel telah terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam penghematan devisa sebesar USD 17,19 miliar atau setara dengan Rp 271,78 triliun.

“Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, pada tahun 2024 dan 2025, Indonesia berhasil menghemat devisa sebesar USD17,19 miliar atau setara dengan Rp271,78 triliun,” kata Wakil Menteri ESDM, Yuliot dalam keterangan resmi diterima di Jakarta.

Yuliot mengatakan, kebijakan mandatori biodiesel ini diluncurkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri dengan mencampurkan biodiesel ke dalam solar. 

Pada 2025, Indonesia sudah menerapkan mandatori biodiesel 40 persen (B40), dan pemerintah berencana meningkatkan campuran hingga B50 tahun depan.

“Pada tahun 2025, kita sudah mandatori biodiesel B40, dan juga untuk tahun depan kita merencanakan implementasi B50,” ujar Yuliot.

Pemanfaatan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku biodiesel diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan impor BBM. Langkah ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada energi.

Selain menghemat devisa, kebijakan mandatori biodiesel juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja. 

“Pada tahun 2024, program mandatori B35 menyerap sekitar 12 ribu tenaga kerja di sektor off-farm dan 1,64 juta orang di sektor on-farm,” jelasnya.

Sementara itu, program mandatori B40 pada tahun 2025, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 14 ribu orang (off-farm) dan 1,95 juta orang (on-farm).

Sejak diluncurkan pada 2015 dengan B20, program ini terus berkembang menjadi B30 pada tahun 2020 dan mencapai puncaknya pada Januari 2025 dengan B40 sebagai capaian tertinggi di dunia. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. 

Ke depannya, pemerintah akan terus meningkatkan campuran biodiesel di dalam minyak solar di atas 40 persen guna menurunkan emisi gas rumah kaca dan memperkuat ketahanan energi nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini