Papua Barat Butuh 5 Ribu Hektare Cetak Sawah agar Mandiri Pangan

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat meninjau rencana pabrik kelapa sawit di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Jumat, 31 Mei 2024.

Mentari Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, Papua Barat butuh 5 ribu hektare cetak sawah agar mandiri pangan.

Begitu kata Mentan Amran kepada awak media saat meninjau rencana pabrik kelapa sawit di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Jumat (31/5).

“Kemudian, kalau ingin mensuplai ke provinsi tetangga, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Induk, kita butuh 20 ribu hektare cetak sawah,” kata Mentan Amran.

Terkait pengembangan sawit di Papua Barat, menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan, pihaknya sedang mengecek berapa luasan area yang dapat dikembangkan.

“Terkait sawit, kita lihat dulu berapa areal yang bisa kita kembangkan dan ini sudah ada di sini 28 ribu untuk Papua Barat. Nah, kami cek dulu Manokwari pengembangannya nanti berapa. Baru nanti kita ambil keputusan,” kata Mentan Amran.

Namun, menurut hitungan-hitungan Mentan Amran, kalau Papua Barat ingin melakukan hilirisasi menjadi minyak goreng dan produk turunan lainnya, areal yang dibutuhkan sekitar 120-200 hektare.

“Kalau kita mau hilirisasi itu harusnya 120-200 ribu hektare. Itu hilirisasi, bisa langsung jadi minyak goreng,” kata Mentan Amran.

Menurut Mentan Amran, hilirisasi sawit harus diupayakan agar Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada fluktuasi harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dunia.

“Kalau CPO dunia turun tidak masalah. Kenapa? karena kita jadikan (produk olahan). Jadi, harus berpikir 100 tahun, 500 tahun ke depan, jangka panjang,” kata Mentan Amran.

Sementara itu, Mentan Amran mengatakan telah memberikan bantuan untuk biaya replanting alias peremajaan sawit seluas 2.300 hektare untuk Papua Barat.

“Kami sudah beri bantuan replanting 2.300 hektare. Kalau masih ada kita tambah bisa sampai 5 ribu dan itu nilainya Rp 3 miliar,” imbuh Mentan Amran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini