
Pemerintah tengah mendorong adanya pemakaian bensin sawit (Bensa) sebagai upaya untuk mempercepat penurunan emisi karbon atau CO2 di Indonesia.
Diketahui, Indonesia menargetkan penurunan CO2 sebesar 358 juta ton pada 2030 dengan target nol emisi karbon (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi mengatakan, saat ini Bensa masih dalam tahapan riset. Ke depannya perlu ada akselerasi pemakaiannya di tengah masyarakat.
“Skalanya bisa dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan juga berbasis kerakyarakan. Jadi, tidak dikuasai industri besar, tetapi rakyat bisa melakukan ini,” kata Eniya.
Hal ini Eniya sampaikan pada acara Special Dialogue “Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi”, Jakarta, Kamis (6/6).
Targetnya karena ini campuran bensin, kata Eniya, kendaraan motor nantinya bisa beralih dengan penggunaan turunan dari minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ke green fuel (bahan bakar hijau).
“Tentu saja pengembangan untuk advantage generation dari biofuel kita dorong agar prosesnya lebih efisien dan nantinya kita menyesuaikan spesifikasi dengan kebutuhan konsumen juga,” kata dia.
Pemerintah saat ini, lanjut Eniya, juga sedang melakukan revisi untuk Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Di antaranya dengan menambah ketentuan terkait ISPO untuk bioenergi termasuk untuk biodiesel yang bertujuan untuk produksi biodiesel di Indonesia dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berkelanjutan baik itu aspek ekonomi, sosial, lingkungan.
“Ini saya sering utarakan kepada pihak luar bahwa kita on the track melakukan pengembangan CPO berkelanjutan dan tentu saja peluang untuk keterlibatan petani ada,” kata Eniya.
“Lalu, kita ke depan kita melihat penggunaan bahan bakar yang terus meningkat ini dengan adanya hilirisasi dari CPO akan membantu meringankan atau menurunkan potensi ekspor,” sambung dia.