
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengimbau seluruh penggilingan padi di Indonesia untuk membeli gabah dari petani dengan harga minimal Rp 6.500 per kilogram.
Mentan Amran mengatakan, imbauan ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta seluruh penggilingan—bukan hanya Perum Bulog—untuk memastikan harga gabah di tingkat petani tetap stabil.
“Saya ulangi, siapa saja yang membeli gabah dari petani, itu mutlak harganya Rp 6.500 per kilogram tanpa kecuali. Ini bukan hanya berlaku untuk Bulog saja, tetapi untuk semua penggilingan di seluruh Indonesia,” kata Mentan Amran di Jakarta, Minggu (9/2).
Sebagai tindak lanjut, Mentan Amran mengungkapkan akan menggelar rapat dengan sekitar seribu penggilingan besar, sedang, dan kecil untuk menandatangani kontrak atau purchase order (PO).
“Besok insyaallah rapat dengan penggilingan besar, sedang, dan besar, kurang lebih seribu orang. Kita akan bertanda tangan kontrak atau PO kita berikan, langsung action, langsung bergerak,” kata Mentan Amran.
Hal ini dilakukan karena pergerakan harga gabah saat ini masih rata-rata di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP).
“Insyaallah kami yakin dengan Direksi Komisaris, dengan pinwil seluruh Indonesia, hadir lengkap hari ini itu sanggup untuk menyerap gabah sesuai target Bapak Presiden yang diberikan pada kami semua,” kata Mentan Amran.
Selanjutnya, dalam upaya memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP), Mentan Amran menambahkan, pemerintah telah sepakat untuk menugaskan Perum Bulog menyerap gabah setara dengan 3 juta ton beras hingga April.
Dia meyakini pemerintah mampu menyerap 3 juta ton setara beras, mengingat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus gabah tahun ini diperkirakan mencapai 2,9 juta ton hingga Maret, dan lebih dari 4 juta ton hingga April.
“Oleh karena itu, kita harus menyerap minimal 3 juta ton setara beras dari surplus tadi,” tutur menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, mengatakan pihaknya akan segera melaksanakan penugasan pemerintah untuk menyerap 3 juta ton setara beras.
“Nanti kita akan laksanakan. Insyaallah kita akan mencapai target sesuai dengan yang diharapkan, 3 juta ton. Dan kita akan bekerja keras,” tegas Mayor Jenderal Novi.
Mayor Jenderal Novi juga meminta kerja sama di lapangan dan menyatakan akan melibatkan TNI dan Polri yang ada di wilayah. “Tidak ada kata lain, apa yang menjadi sasaran itu akan kita laksanakan di lapangan,” kata dia.
Mayor Jenderal Novi juga menyampaikan optimisme mengenai pencapaian target 3 juta ton dalam waktu sekitar tiga bulan ke depan. “Insya Allah, dengan kerja keras, target 3 juta ton akan bisa kita capai,” pungkas dia.