Hasil panen Provinsi Banten tahun ini diperkiran mampu menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 261.965 ton dan memiliki surplus sebesar 45.963 ton beras.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan, hasil panen raya yang mulai akhir Februari ini ditaksir mampu mencukupi kebutuhan rerata per bulan masyarakat Banten sebesar 119.677 ton. Sedangkan bila dikonversi hasil panen Banten ke beras bisa mencapai 165.640 ton.
“Alhamdulillah panen di bulan Maret yang merupakan hasil tanam di bulan Desember 2023 diperkirakan surplus sebesar 45.963 ton,” ujar Agus, dikutip dari rilis Kementerian Pertanian (Kementan).
Agus mengatakan, saat ini luas lahan tanam di Banten mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila dilihat dari data November 2023. Hal inilah yang menyebabkan produksi padi di wilayah Banten mengalami kelebihan alias surplus.
“Padahal sebelumnya produksi padi Banten mengalami defisit hingga 73.132 ton akibat fenomena El Nino,” katanya.
Sementara itu, kata Agus, kondisi surplus juga terjadi pada April 2024 dengan hasil panen raya mencapai 325.224 ton GKG atau setara beras 205.639 ton beras dan surplus 73.994 ton beras.
“Angka tanam di Banten pada bulan Desember sudah bagus di angka 46.963 hektare, dan dibulan Januari sebanyak 63.371 hektare. Maka dipastikan produksi beras di beberapa bulan ke depan akan mengalami suplus,” jelasnya.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman sebelumnya terus mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk mengawal jalannya panen raya tahun 2024.
Dia optimistis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi yang cukup baik. Sebab, berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.
Angka tersebut berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton dan pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.