Pengamat Pertanian IPB University, Prima Gandhi meminta Bulog untuk mengikuti semua arahan Presiden Prabowo yang telah memutuskan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pembelian gabah (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Gandhi, yang saat ini tengah menempuh studi di Tokyo University of Agriculture, Jepang, mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan harga gabah di tingkat petani. Ia menilai banyak petani yang masih merasakan kerugian akibat harga gabah yang di lapangan terjun bebas hingga Rp 5.500 per kilogram.
Sebelumnya, Presiden Prabowo dalam kunjungan pascadilantik ke kantor Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak manapun yang mencoba menurunkan harga gabah petani.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Indonesia ini meminta semua pihak bahu membahu menyerap gabah sesuai HPP GKP yaitu Rp 6.500 per kilogram.
“Menurut saya Presiden harus tau fakta terkait serapan gabah yang masih dibawah HPP ini. Dan Bulog juga harusnya mendukung semua arahan Presiden,” ujar Gandhi dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (8/2).
Gandhi menegaskan, peranan Bulog harus bisa mengakomodir semua kepentingan petani terutama dalam meningkatkan produksi dan juga kesejahteraan petani, terlebih pemerintah menargetkan swasembada beras dan setop impor beras pada tahun ini.
“Jika petani tidak diuntungkan karena Bulog tidak menyerap sesuai HPP buat apa ada penetapan HPP GKP berdasarkan perhitungan biaya produksi,” tegas Gandhi.
Gandhi mengatakan serapan gabah tahun ini akan memiliki dampak besar terhadap percepatan swasembada yang telah dicanangkan pemeintah agar bisa terwujud dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sebab Penetapan harga GKP bukan hanya untuk menstabilkan harga gabah dan beras namun juga meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani padi.
“Jangan sampai jika ini terus terjadi, target capaian swasembada yang sudah bagus ini malah tercoreng hanya karena gabah petani tidak diserap sesuai HPP sebesar Rp6.500 perkilogram,” ujar Gandhi.
Sebagai informasi, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu 2020–2024, Harga GKP bulan Januari hingga April selalu turun, kecuali di Januari 2024 yang memiliki kenaikan. Namun begitu, di tahun yang sama yaitu di bulan April 2024 harganya kembali turun bahkan secara drastis yang membuat petani kian menjerit.
Mengenai hal ini, Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang ini mengatakan jika pola penyerapan HPP GKP terus berulang tidak banyak Masyarakat yang mau Bertani padi terlebih bagi anak-anak muda.
Sudah saatnya Bulog mengedepankan kepentingan petani dan juga produksi dalam negeri jangan terlalu profit oriented.
“Sekarang saatnya berubah beri perhatian besar terhadap petani dengan membeli gabahnya sesuai HPP, kita dapat mencontoh Pemerintah Jepang, Vietnam dan Thailand yang konsisten membeli produk pertanian petaninya sesuai dengan harga kesepakatan,” kata Gandhi. Terang Gandhi.