Riau Menjadi Barometer Industri Sawit Indonesia

0

 Riau telah menjadi barometer industri kelapa sawit Indonesia dari aspek kebijakan dan industri. Daerah ini memiliki luas perkebunan dan produksi sawit terbesar di Indonesia.

“Kelapa sawit di Provinsi Riau merupakan komoditi yang terluas di Indonesia dengan masing-masing 3,38 Juta Hektar,” ujar Gubernur Riau, H. Syamsuar, dalam pembukaan Sawit Indonesia Expo dan Promosi Sawit Baik Riau yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia di Pekanbaru, 8-9 Agustus 2023.

Syamsuar menjelaskan bahwa Peranan perkebunan khususnya industri kelapa sawit secara nyata memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia secara umum dan Provinsi Riau secara khusus.

Dikatakan Syamsuar bahwa industri kelapa sawit juga memiliki peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi Riau. Sebagaimana tergambar pada struktur pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau meningkat 4,55% pada tahun 2022 jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,36%.

Saat ini, Riau telah menjadi barometer kebijakan perkelapasawitan di Indonesia. Sebagai contoh, Pemerintah Provinsi Riau melalui Pergub Nomor 77 Nomor 2020 Tentang Tatacara Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun yang mengukir sejarah pertama di Indonesia.

Terobosan kebijakan lainnya adalah Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia melalui penetapan harga TBS Mitra Swadaya. Sejak 19 Juni 2023, Riau satu-satunya provinsi di Indonesia yang sudah memiliki tabel rendemen harga untuk pekebun swadaya.

“Riau telah menetapkan dua “indeks k” dan dua berita acara harga TBS, untuk harga mitra plasma dan harga mitra swadaya pertama di Indonesia,” ujar Syamsuar.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Riau Bersama Kejaksaan Tinggi Riau menjalin kerjasama program “JAGA ZAPIN” (Jaga Zona Pertanian, Perkebunan dan Industri) yang ditujukan bagi peningkatan pendapatan petani yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat pekebun Riau.

Qayuum Amri, Ketua Pelaksana Sawit Indonesia Expo 2023, menjelaskan bahwa kepeloporan Riau dalam bidang kebijakan perkelapasawitan inilah yang menjadi alasan penyelenggaraan Sawit Indonesia Expo 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau.

“Produksi sawit Riau terbesar di Indonesia mencapai 10 juta TOn. Selain itu, terdapat kawasan industri hilir sawit untuk memperoleh nilai tambah dari produk turunan sawit,” tambah Qayuum.

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Dr. Gulat Manurung, MP.,C.IMA, mengatakan, kegiatan ini memberikan pengaruh yang besar terhadap wawasan hulu-hilir sawit masyarakat.

“Indutri sawit jauh beda dengan industry lainnya seperti batubara, karena indutri sawit melibatkan 42% petani sawit (6,87 juta hektar) dari total perkebunan sawit Indonesia (16,38 juta hektar), ” kata Gulat.

Gulat berharap Riau kembali menjadi tempat penyelenggaraan Sawit Indonesia Expo di tahun depan karena banyak petani dan perusahaan yang hadir di hari terakhir.

Pameran Sawit Indonesia Expo 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau resmi dibuka oleh Gubernur Riau, Drs. H.Syamsuar, Msi yang didampingi jajaran Forkompida (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) diantaranya Irjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H. (Kapolda Riau), Brigadir Jenderal TNI Dany Rakca Andalasawan, S.A.P., M.Han. (Danrem 031/Wirabima), Hendrizal Husin, SH.,MH. (Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau), Syafaruddin Poti (Wakil Ketua DPRD Riau).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini