Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi lokal agar dapat bersaing dengan produk kopi dari luar negeri.
Dia menekankan, untuk mencapai tujuan tersebut, modernisasi dalam pertanian kopi nasional sangatlah penting. Modernisasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penggunaan benih unggul hingga penerapan alat dan mesin yang lebih efisien.
Dalam hal ini, pemanfaatan data yang akurat juga menjadi kunci untuk mengukur hasil produksi per hektare, yang memungkinkan petani meningkatkan produktivitas secara terukur.
“Perkebunan kopi nasional harus modern, alatnya modern, pemasarannya juga modern. Jadi siapa petaninya harus jelas dan berkebun kopi itu harus bagaimana. Kemudian 1 hektare bisa berapa ton. Nah ini semua harus kita baca sebagai data,” ujar Sudaryono saat mengunjungi Agro Techno Park di Kabupaten Badung, Bali, Kamis pada (7/11).
Dengan begitu, kopi Indonesia dapat lebih dikenal dan menguasai pasar global. Apalagi, kopi Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan memiliki potensi besar untuk berkembang di luar negeri.
Untuk mendukung hal ini, Sudaryono menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan dukungan, terutama dalam penyediaan benih unggul untuk para petani.
“Kita ingin kopi Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga bisa mendominasi pasar dunia dan kita kuasai pasar global. Kami juga ingin masyarakat Indonesia lebih mengonsumsi kopi lokal kita,” kata dia.
Di sisi lain, Mas Dar, sapaan Sudaryono menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pembeli (pengimpor), karena hal ini berpengaruh langsung pada keberlanjutan pasar kopi lokal.
“Dan yang pasti kita harus pinter-pinter menjaga pembeli dan ini penting bagi kita,” ujar Mas Dar.
Sementara itu, Putu, salah satu petani kopi di Bali, berharap dukungan pemerintah dalam pemasaran kopi Bali dapat lebih diperluas ke pasar internasional.
“Terima kasih kepada Pak Wamentan dan pemerintah atas dukungan yang diberikan selama ini. Kami berharap kopi Bali bisa lebih dikenal di seluruh dunia,” ungkap Putu.
Dengan langkah ini, Sudaryono berharap para petani kopi di Bali dapat terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk kopi lokal untuk mendukung perkembangan industri kopi Indonesia secara keseluruhan.