RPN Inkubasi 29 Produk Perkebunan Unggulan 2023–2025

0
Direktur RPN, Iman Yani Harahap pada acara press conference “Kesiapan Riset dalam Mendukung Hilirisasi Perkebunan” yang digelar di Kantor Direksi PT Riset Perkebunan Nusantara, Bogor, Jawa Barat Selasa (28/10).

PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), terus menunjukkan peran dalam memperkuat hilirisasi sektor perkebunan nasional. Dalam kurun 2023–2025, perusahaan berhasil mengembangkan dan menginkubasi sebanyak 29 produk riset unggulan yang siap menuju tahap komersialisasi.

Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap menjelaskan, pengembangan inovasi tersebut mencakup enam kategori utama. Bidang pemuliaan dan bioteknologi tanaman mendominasi dengan 15 produk, di antaranya klon unggul kelapa sawit Nusaklon 1 dan 2, varietas tebu PS 08 (081–084), klon kakao unggul Monika 01 dan 02, serta klon karet IRR 309 dan IRR 310.

“Selain itu, kami juga menghasilkan dua produk mekanisasi otomasi seperti Digiteks dan Digimost, tiga produk pangan dan energi seperti minyak makan merah dan specialty tea Gambung, dua produk lingkungan dan dekarbonisasi seperti Vulkasol dan Lead Rubber Bearing, serta sejumlah aplikasi berbasis teknologi digital seperti e-Hara, Nusaklim, dan OPA (Oil Palm Assistant),” ujar Iman pada acara press conference “Kesiapan Riset dalam Mendukung Hilirisasi Perkebunan” yang digelar di Kantor Direksi PT Riset Perkebunan Nusantara, Bogor, Jawa Barat Selasa (28/10).

Iman menambahkan, selain 29 produk tersebut, RPN juga tengah mengembangkan berbagai inovasi baru seperti Biodiesel B50, Palm Vision, Rubber Seal, dan Rubber Flooring.

Sejalan dengan itu, perusahaan juga telah menghasilkan 103 Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sejak 2021 hingga 2025, mencakup paten, merek dagang, dan perlindungan varietas tanaman.

“Capaian ini memperlihatkan bahwa riset perkebunan Indonesia tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi terus kami dorong agar memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar,” tegas dia.

Sebagai lembaga riset yang lahir dari transformasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), PT RPN kini menjalankan fungsi riset, pengembangan, dan pelayanan untuk mendukung industri perkebunan nasional. 

Perusahaan ini memiliki jaringan pusat penelitian di berbagai daerah, mulai dari Medan, Sembawa, Bandung Selatan, Pasuruan hingga Jember, dengan total 4.068 karyawan, termasuk 274 peneliti aktif.

Iman menegaskan, RPN juga berperan dalam penyusunan kebijakan dan strategi nasional melalui penerbitan 31 naskah akademik sejak 2020–2025, di antaranya terkait hilirisasi perkebunan, circular economy, dan pembentukan Badan Pengelola Dana Komoditas Non-Sawit.

“Sebagai bagian dari ekosistem PTPN Group, RPN terus memperkuat peran sebagai center of excellence perkebunan Indonesia. Kami berkomitmen mendukung hilirisasi melalui inovasi riset, penyediaan benih unggul, serta kajian kebijakan yang berdampak langsung bagi petani dan industri,” pungkas Iman.

(Supianto)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini