ANJ Perteguh Komitmen Kurangi Dampak Perubahan Iklim

0

Beberapa tahun belakangan ini perubahan iklim global semakin jelas terasa. Di mana pola hujan cenderung berubah-ubah dan tak dapat diprediksi sehingga sewaktu-waktu dapat terjadi banjir di suatu tempat namun kekeringan di tempat lainnya.

Sebagai perusahaan agribisnis, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) menerapkan praktik kelapa sawit yang berkelanjutan serta berupaya untuk melindungi lingkungan hidup. Perlindungan lingkungan, konservasi, dan praktik pertanian terbaik sangat diperlukan untuk menghindari dan memitigasi dampak negatif, serta menghasilkan dampak positif untuk planet ini.

ANJ telah mengintegrasikan strategi bisnis dengan ESG (Environmental, Social, and Governance). Implementasi konsep ESG telah berjalan sejak lama di ANJ, hal ini sejalan dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang berlandaskan pada keseimbangan antara aspek-aspek triple bottom line. Di bidang lingkungan, ANJ telah menjalankan beberapa program perlindungan keanekaragaman hayati dan lingkungan, serta beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak perubahan iklim di seluruh perkebunan.

Untuk memitigasi dampak perubahan iklim, sejak 2012 ANJ telah melakukan penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) dengan membangun proyek biogas. Penurunan GRK per tahun sebesar 50.000 – 60.000 ton CO2 ekuivalen dan menghasilkan penjualan listrik (nett sell) dari PLTBg sebesar 9,4 juta kWh per tahun. Selanjutnya pada 2015, ANJ melakukan program composting melalui pemanfaatan limbah padat berupa janjang kosong untuk diolah menjadi pupuk organik.

Director of Engineering, Environment, Health, and Safety (EHS) and Security ANJ Group, Mohammad Fitriyansyah, menyebutkan, kebijakan pengurangan emisi dan efisiensi energi, yang merupakan komponen dari Kebijakan Keberlanjutan dan Kebijakan Lingkungan ANJ, difokuskan pada upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik, meningkatkan pemakaian energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan penangkapan gas metana dari POME untuk dikonversi menjadi biogas. Electrostatic precipitator (ESP) di beberapa pabrik juga dipasang untuk mengontrol polusi udara dengan mengurangi partikulat yang dilepaskan ke udara.

Selain itu, Fitriyansyah menambahkan bahwa pupuk berkontribusi signifikan pada emisi. ANJ mengurangi pemakaian pupuk anorganik melalui inisiatif fertigasi dan pembuatan kompos yang sudah berjalan. “Kami akan terus mengurangi konsumsi ini dengan memperluas program pengomposan ke semua perkebunan kami dan meningkatkan inisiatif fertigasi dalam lima tahun ke depan. Penerapan fertigasi, metode menggunakan sistem irigasi untuk memberikan pupuk dalam jumlah yang tepat ke tanaman, jauh lebih efisien dan dapat mengurangi jumlah pupuk yang digunakan secara keseluruhan. Fertigasi juga lebih aman bagi lingkungan karena aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan dapat mencemari tanah dan limpasan ke aliran air yang menyebabkan eutrofikasi.” katanya.

Head of EHS ANJ Group, Indra Kurniawan, menambahkan bahwa untuk mencapai target mitigasi dampak perubahan iklim, ANJ menerapkan strategi berdasarkan lima aspek utama. Pertama, ANJ berkomitmen untuk mengurangi emisi operasional, diluar emisi dari perubahan penggunaan lahan. Ini dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik, meningkatkan bauran energi terbarukan salah satunya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. ANJ menerapkan inisiatif penangkapan gas metana untuk mengurangi emisi metana dari limbah cair pabrik kelapa sawit (POME).

Kedua, ANJ mengimplementasikan Solusi Berbasis Alam (Nature-based Solution) yang terdiri dari pemanfaatan potensi alam untuk mengurangi emisi GRK, beradaptasi dengan perubahan iklim, dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan. Ketiga, sebagian besar petani kelapa sawit memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi. ANJ memberikan dukungan dan program pengembangan kapasitas untuk membantu mereka memenuhi persyaratan RSPO dan ISPO serta mendorong mereka untuk mendapatkan sertifikasi.

“Aspek keempat mengacu pada adaptasi dan mitigasi yang dirinci lebih lanjut di bagian selanjutnya tentang dampak perubahan iklim. Terakhir, ANJ mematuhi dan berpartisipasi aktif dalam inisiatif tata kelola dan pengungkapan terkait perubahan iklim” katanya.

Sebagai bagian dari Kebijakan Keberlanjutan dan Kebijakan Lingkungan, ANJ juga menerapkan Program 3R ANJ (Reduce, Reuse, Recycle) yang saat ini dilaksanakan di empat wilayah operasi, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS), PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), dan PT Kayung Agro Lestari (KAL) untuk mengurangi jumlah limbah dari kegiatan perusahaan. Inisiatif-inisiatif ini mencakup pengurangan penggunaan plastik seperti larangan pemakaian plastik di koperasi perusahaan, menghindari air minum kemasan plastik, penggunaan tumbler, mendorong penggunaan kemasan ramah lingkungan, dan kegiatan peningkatan awareness yang ditargetkan pada karyawan, pemasok, dan kontraktor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini