Takaran Minyakita Disunat, GIMNI: Itu Mungkin Perusahaan Abal-Abal

0

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, menyatakan bahwa perusahaan yang mengurangi volume minyak goreng kemasan Minyakita kemungkinan bukanlah perusahaan besar.

Menurut Sahat, perusahaan besar umumnya tidak akan mengambil risiko mengorbankan aset hanya demi menurunkan volume minyak goreng.

“Terlalu riskan,” kata Sahat dalam kegiatan Buka Puasa Bersama di Jakarta, Rabu (12/3).

Kemudian, perusahaan besar juga memiliki sistem pengendalian mutu (quality control) yang ketat. Sehingga, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan sampai ke pasaran.

“Kalau perusahaannya benar. Karena saya juga ngalamin dulu waktu saya sebagai assistant manager. Kami pernah menarik hampir 4 ribu ton margarin dari lapangan karena salah spesifikasi,” ujar Sahat.

Oleh karena itu, Sahat menilai bahwa kemungkinan perusahaan yang menyunat volume minyak goreng subsidi bukanlah perusahaan besar, melainkan perusahaan abal-abal.

“Itu mungkin perusahaan abal-abal yang berani mengambil risiko sedemikian besar itu. Jangan disamakan dengan perusahaan besar,” tegas Sahat.

Sahat pun menyayangkan pihak yang menyalahkan produsen atas temuan Minyakita yang tidak sesuai takaran. Menurut dia, tidak semua permasalahan dapat langsung disalahkan pada produsen.

“Jadi, jangan terlalu mudah apa-apa dikit-dikit produsen, apa-apa dikit-dikit produsen, dan terlalu gampang menggambarkan produsen,” imbuh Sahat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini