BPDPKS, Ditjen Bun dan PT SIB Gelar Pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan Petani Sawit Kalteng

0

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kemampuan tata kelola keuangan serta manajemen kelembagaan petani sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya (SIB) mengelar acara ‘Pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan Petani Sawit’, Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2024 untuk petani sawit Provinsi Kalimantan Tengah di Pangkalan Bun Kotawaringin barat, 10-13 Juni 2024.

Direktur Utama PT SIB mengatakan, dengan adanya pelatihan SDM perkebunan sawit ini diharapkan dapat membantu peserta dalam membuat laporan pembukuan dengan baik dan benar, sekaligus dapat memahami dan menelisik secara mendalam bagaimana metode penentuan harga TBS.

“Dengan mengikuti pelatihan diharapkan peserta dapat membuat laporan pembukuan keuangan yang baik dan benar, sekaligus mampu menelisik secara mendalam bagaimana metode penentuan harga TBS yang salama ini diberlakukan,” kata Andi saat pembukaan acara di Pangkalan Bun, Senin, 10/6/2024.

Menurut Andi, dengan adanya pelatihan ini nantinya petani diharapkan mampu menghitung dengan benar berapa besar biaya pengelolaan kebunnya, pupuk, tenaga kerja, obat-obatan dan termasuk untung atau tidak dalam usaha yang dilakukan.

“Petani tidak boleh hanya tahu soal budidaya saja, tetapi juga harus mengerti dan memahami manajemen administrasi keuangan. Sehingga lembaganya dapat berkembang dengan baik. manajemen dan administrasi keuangan merupakan gambaran bagaimana suatu organisasi dapat keberlanjutan, dan pertumbuhan jangka panjang, serta memastikan bahwa kepentingan anggota koperasi terlindungi,” kata Andi.

Andi menambahkan, pelatihan kali ini diikuti oleh 30 orang yang berasal dari pengurus koperasi, Gapoktan dan ASN dari Dinas Perkebunan Kabupaten Sukamara Kalteng.

“Untuk kepesertaan sendiri ini berdasarkan rekomendasi teknis Direktorat Jenderal Perkebunan dan disetujui BPDPKS, jumlahnya adalah 30 orang berasal dari kabupaten Sukamara,” tambahnya.

Andi menjelaskan, komposisi dan materi pelatihan saat ini sangat dibutuhkan para pengurus koperasi atau Gapoktan dan pendamping yang tergabung dalam ASN di Dinas  dapat memahami dan mengetahui managemen sehingga dapat lebih mudah untuk mendapatkan sertifikat sawit berkelanjutan ISPO.

“Diharapkan dengan adanya pelatihan ini petani akan lebih mudan dan cepat untuk mendapatkan sertifikat sawit berkelanjutan ISPO. Hal ini karena petani telah mengetahui cara organisasi yang benar dan dapat menyajikan suatu laporan  administrasi yang lebih rapi serta lebih tertelusur pendataannya,” jelasnya.

Andi menambahkan, sebelum melaksanakan pelatihan SDM Sawit di Kalimantan Tengah, PT SIB sudah melakukan di Sumatera Selatan dan Bengkulu.

“Sebelumnya, PT SIB telah melakukan pelatihan di Sumsel dan Bengkulu. Tantangannya, ini memang sangat spesial karena ini merupakan titik terakhir kami dalam penyelenggaraan kegiatan SDM,” tambahnya.

Jayan Wahyudi, Kepala Bidang Perbenihan dan Budidaya, Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Tengah mengatakan, SDM mempunyai peran penting dan strategis dalam sistem produksi kelapa sawit. Sehingga penyiapan SDM menjadi penting dalam meningkatkan kinerja perkebunan kelapa sawit,.

“SDM tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saja, tetapi harus mampu menghadapi tantangan dan berperan aktif dalam menciptakan sistem industri kelapa sawit yang berkelanjutan,” kata Jayan.

Menurut Jayan, upaya ini memerlukan keterlibatan semua stakeholder seperti perguruan tinggi dan lembaga pendidikan, perusahaan perkebunan besar, dan pusat penelitian.

“Program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit merupakan salah satu upaya BPDPKS dan untuk mempersiapkan SDM di industri sawit terutama untuk sektor hulu dan pabrik kelapa sawit dengan prioritas perkebunan rakyat,” jelas Jayan.

Kegiatan pelatihan ini mengintegrasikan seluruh aspek dalam pengembangan SDM Perkebunan kelapa sawit dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kompetensi, kemandirian dan daya saing pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun, pendamping, penyuluh perkebunan kelapa sawit, ASN serta pihak terkait lainnya.

Berdasarkan data Ditjen Perkebunan, luas perkebunan sawit Kalteng tahun 2022 adalah 1,9 juta hektar yang terdiri dari perkebunan rakyat seluas 330 ribu hektar dan selebihnya 1,5 juta dikelola oleh Perusahaan Swasta Nasiona.

“Perkebunan Sawit Kalteng terluas ketiga secara nasional setelah Riau dan Kalimantan Barat, yang terdiri dari perkebunan rakyat seluas 330 ribu hektar dan 1,5 juta dikelola Perusahaan,” katanya.

Jayan Wahyudi mengapresiasi pelatihan yang dilaksanakan tersebut. Tentunya dengan adanya pelatihan ini bisa memberikan peningkatan wawasan dan pengetahuan kepada para kelompok tani. Sehingga kualitas SDM mereka makin mumpuni. Mereka bukan hanya memahami pertanian dengan baik, tetapi juga mengatur manajemen adninstrasi yang baik. Tentunya Dinas sendiri kan memverikan suport dan dukungan. Untuk itu adanya pelatihan ini benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi sasarannya adalah petani dan ini kesempatan apa yang diberikan ini tidak boleh disia-siakan.

“Kami minta para petani harus bertanya banyak-banyak kepada narsumber yang begitu luar biasa. Dengan harapan nantinya mereka akan pavam dan mengerti isi dari pelatihan yang  diberikan ini,”kata Jayan Wahyudi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini