Pemerintah Indonesia bakal mempromosikan produk perkebunan pada pameran tunggal The 2nd Made in Indonesia Expo 2024 pada Desember 2024 di Arena Venue Riyadh.
Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah menjelaskan, pada pemeran ini akan ada berbagai kegiatan, termasuk taste the flavor (mencicipi rasa) perkebunan.
“(Nanti akan ada) taste the flavor dalam bentuk uji coba cita rasa produk perkebunan lainnya seperti gula kelapa sawit, kopi, teh, kakao, dan lainnya,” kata Andi Nur dalam keterangan diterima.
Selain itu, akan ada Bussiness Matching atau Buyers Meet Sellers antara pengusaha produk pertanian, produk perkebunan dengan pengusaha Saudi Arabia, talkshow, Indonesia Culture Performance, dan cooking demo.
Menurut Andi Nur, diperlukan kegiatan promosi yang efektif dan berkesinambungan untuk memperbaiki citra Indonesia dan mengenalkan produk-produk perkebunan, di antaranya melalui pameran.
Inisiasi kegiatan ini dilakukan atas dasar dari hasil kunjungan resmi Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan ke Kerajaan Saudi Arabia pada Februari 2023 dan April 2024 lalu.
“Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pameran Indonesia Expo 2018 di Jeddah yang baru pertama kali diadakan dan meraih kesuksesan. Nilai transaksinya, sekitar Rp 200 miliar, serta dihadiri lebih dari 13.000 pengunjung,” ujar dia.
Selain untuk meningkatkan kerja sama ekonomi perdagangan, pameran ini juga ditujukan untuk menawarkan peluang investasi antara Indonesia dengan Kerajaan Saudi Arabia dan negara Timur Tengah.
“Dan meningkatkan pasar ekspor komoditas pertanian, perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan termasuk alat mesin pertanian dan produk makanan beserta pendukungnya ke Kerajaan Saudi Arabia dan Timur Tengah,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun), Prayudi Syamsuri mengatakan, butuh strategi tepat jitu untuk meningkatkan produk-produk perkebunan Indonesia masuk pasar Arab Saudi.
“Pentingnya meningkatkan posisi tawar Indonesia di dunia bisnis. Harus segera didorong promosi produk-produk Indonesia di Arab Saudi,” kata Prayudi pada Workshop dan Sosialisasi Pameran, Kamis (6/6).
Apalagi, Arab Saudi merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama komoditas pertanian Indonesia di Timur Tengah dengan nilai ekspor 2023 sebesar USD 533 juta.
Komoditas tersebut didominasi oleh produk kelapa sawit, kelapa, kakao, cengkeh, pinang, kopi, teh, pala, kayu manis, kedelai, beras, ubi kayu, cabai, nanas, tanaman hias, jagung manis, buah lainnya, daging unggas, dan lain-lain.
Diketahui, Arab Saudi menjadi pintu gerbang ke negara Teluk dan Timur Tengah lainnya, sangat berpotensi menjadi negara tujuan ekspor Indonesia.
Penduduk Indonesia termasuk jamaah haji dan umrah yang cukup besar dapat menjadi agent of promotion produk Indonesia di Arab Saudi.
Arab Saudi Vision 2030 yang tengah dijalankan pemerintah Arab Saudi dimaksudkan untuk membangun perekonomian yang dinamis, memperluas jaringan bisnis, dan mengembangkan kerja sama dan kolaborasi bisnis membuat Arab Saudi semakin terbuka sebagai pasar yang potensial.