Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum (BLU) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) periode 1—31 Maret 2024 tercatat sebesar USD 798,90/MT.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Budi Santoso mengatakan, nilai ini turun sebesar USD 7,51 atau 0,93 persen dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar USD 806,40/MT.
“Saat ini, HR CPO mengalami penurunan yang mendekati ambang batas, yaitu sebesar USD 680/MT. Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 33/MT dan PE CPO sebesar USD 85/MT untuk periode 1—31 Maret 2024,” jelas Budi dalam keterangan resminya diterima, Jakarta, Jumat (1/3).
Budi mengatakan, penetapan HR CPO bersumber dari rata-rata harga periode 25 Januari—24 Februari 2024 pada bursa CPO di Indonesia sebesar USD 773,31/MT, Malaysia sebesar USD 824,49/MT, dan Pasar Lelang CPO Rotterdam sebesar USD 898,70/MT.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46 Tahun 2022, bila terdapat perbedaan harga rata-rata tiga sumber harga tersebut lebih dari USD 40, perhitungan HR CPO menggunakan rata-rata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median. Berdasar ketentuan tersebut, H Rbersumber dari bursa CPO di Indonesia dan Malaysia.
Budi membeberkan bahwa penurunan harga referensi CPO untuk periode Maret 2024 dipengaruhi oleh penurunan harga minyak nabati lainnya terutama kedelai (soybean) dan melemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
“Penurunan HR CPO ini dipengaruhi oleh penurunan harga minyak nabati lainnya terutama kedelai (soybean) dan melemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat,” kata Budi.
Selanjutnya, untuk minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalamkemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK USD 0/MT.
Sementara itu, lanjut Budi, HR biji kakao periode Maret 2024 ditetapkan sebesar USD 5.396,52/MT, menguat USD 1.050,83 atau 24,18 persen dari bulan sebelumnya. Hal ini berdampak pada peningkatan
Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Maret 2024 menjadi USD 5.034/MT, naik USD 1.022 atau 25,47 persen dari periode sebelumnya.
“Peningkatan HR dan HPE biji kakao antara lain dipengaruhi peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi terutama di negara produsen di wilayah Afrika, seperti Pantai Gading, Ghana, dan Nigeria akibat adanya fenomena El Nino.
Selain itu, adanya kebijakan Pemerintah Pantai Gading yang menghentikan penjualan akibat produksi terus turun serta adanya pelemahan kurs Dolar AS,” terang Budi.
HPE produk kulit periode Maret 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan HPE produk kayu periode Maret 2024 mengalami peningkatan pada beberapa jenis kayu yaitu veneer dari hutan tanaman, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000—4.000 mm2 dari jenis sortimen lainnya jenis eboni dan jati.
Sedangkan HPE kayu gergajian dengan luas penampang 1.000—4.000 mm2 dari jenis merbau dan dari hutan tanaman jenis sengon mengalami penurunan.