Jurus Kemendag Genjot Ekspor Kopi

0
petani panen kopi

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para eksportir kopi, melalui berbagai program dan inisiatif. Salah satunya adalah mendukung peran aktif Indonesia dalam forum perdagangan internasional.

Demikian disampaikan Wakal Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry dalam forum bisnis “Mendorong Potensi Kopi Indonesiadi Pasar Global melalui Kolaborasi dan Ekosistem Ekspor yang Berkelanjutan”, baru-baru ini.

Indonesia senantiasa berperan aktif di forum-forum perdagangan internasional, baik ke negara pasar tradisionalmaupun nontradisional.

“Berdasarkan data kementerian Perdagangan per september 2024, telah diselesaikan 38 perundingan dagang 17 perundingan masih berlangsung, dan13 perundingan sedang dijajaki,” kata Jerry.

Jerry menyebutkan negara tujuan ekspor tradisional misalnyaRepublik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, dan Jepang.

Adapun negara tujuan ekspor nontradisional terletak di kawasanAsia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.

Terkait ekspor, Jerry menekankan pentingnya eksportir memperhatikan 3K.

“Bagi eksportir, harap perhatikan aspek 3K yang terdiri kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Pelajari regulasi negara tujuan ekspor untuk mendapatkan kualitas yang dibutuhkan dan perhatikan konsistensi. Jangan sampai terjadi ekspor bulan pertama kontainer penuh, ekspor bulan kedua separuh kontainer, dan ekspor lagi tiga bulan berikutnya,” jelas Jerry.

Berdasarkan data Kemendag, tren pertumbuhan impor kopi dunia tumbuh 12 persen dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan penikmat kopi global terus berkembang dengan permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas.

Selain tingginya permintaan, Jerry menambahkan, diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan dimaksud sepertimemenuhi permintaan untuk kopi spesialti, premium, ramah lingkungan serta konsumen yang semakin kritis dengan asal usulkopi dan praktik berkelanjutan membutuhkan strategi yang tepat.

Kemendag menggulirkan fasilitas pendampingan untuk para eksportir demi menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi dan penyusunan rencana ekspor.

Selain itu, pemerintah terus mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor agar lebih efisien, transparan, dan mudah diakses semua pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM).

“Hal ini untuk menyederhanakan proses ekspor,” kata Jerry.

Progam lainnya yaitu peningkatan kapasitas pelaku usaha kopi. Kementerian Perdaganganbekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pelatihan dan program peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha kopi, terutama dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran.

Berikutnya, penguatan penjenamaan kopi Indonesia. Bagi Jerry, kopi Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berkualitas tinggi. Dengan demikian, Kementerian Perdagangan berupaya untuk memperkuat jenama kopi Indonesia di pasar global melalui promosi yang lebih agresif di berbagai pameran internasional dan forum perdagangan.

Jerry juga mengajak seluruh peserta forum untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan membangun jejaring yang lebih kuat guna memperkuat ekspor kopi Indonesia.

Forum bisnis tersebut adalah salah satu program unggulan Trade ExpoIndonesia (TEI) ke-39 yang digelar pada 9-12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. TEI ke-39 mengusung tema “BuildStrong Connection with the Best of Indonesia”.

Jerry juga menekankan,forum ini juga diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas mengenai berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi eksportir kopi Indonesia.

Kerja sama dengan para pemangku kepentingan diharapkan dapat merumuskan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini menghambat ekspor kopi Indonesia.

Forum bisnis tersebut dihadiri 50 peserta yang merupakan pelaku usaha kopi. Turut hadir Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Miftah Farid, Direktur PT Kamar Dagang Indonesia (KADIN Indonesia Trading House) Esther K. Cesie Mandagi, Direktur Utama PT Asuransi ASEI Indonesia, Achmad Sudiyar Dalimunthe, Staf Ahli Menteri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Samsul Widodo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini